TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan negaranya bangga bisa memimpin persetujuan resolusi Dewan Keamanan PBB 2565 tentang gencatan senjata di zona konflik untuk memudahkan pengiriman vaksin. Resolusi yang disponsori oleh 112 negara termasuk 15 anggota DK PBB ini disetujui dengan suara bulat pada 26 Februari kemarin.
Raab menuturkan kesepakatan ini akan membantu proses distribusi vaksin kepada orang-orang yang tinggal di zona konflik. “Resolusi ini juga membangun dukungan untuk COVAX, di mana Inggris menyediakan lebih dari satu miliar dosis vaksin untuk kelompok masyarakat yang paling rentan di seluruh dunia, karena kita membutuhkan solusi global untuk pandemi global," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Maret 2021.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menuturkan negaranya bangga bisa membawa resolusi ini ke Dewan Keamanan PBB, sebagai bagian dari masa kepemimpinannya sepanjang Februari. Ia mengatakan sejak awal pandemi, Inggris dan Indonesia telah bersatu untuk menyerukan respon multilateral terhadap virus Corona demi memastikan akses ke vaksin untuk semua.
Owen berujar distribusi vaksin melalui mekanisme COVAX sekarang sedang berlangsung dengan pengiriman pertama dilakukan pada 1 Maret.
“Dengan resolusi ini, Inggris menetapkan target yang ambisius untuk memastikan mereka yang tinggal di daerah konflik memiliki akses ke vaksin Covid-19, dan langkah-langkah untuk mendukung hal itu, termasuk gencatan senjata dan kerja sama yang diperlukan untuk membuat visi ini menjadi kenyataan, telah dilakukan”, ujar Owen.
Menurut Owen, pengesahan resolusi dengan suara bulat menunjukkan bahwa pesan Inggris dan Indonesia telah didengar, dan memperkuat argumen Inggris bahwa semua negara dan masyarakat harus mendapatkan akses terhadap vaksin.
Pada akhirnya, resolusi tersebut disponsori bersama oleh 112 negara, termasuk Indonesia dan 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Hanya 1 persen dari semua resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB selama 10 tahun terakhir telah disponsori bersama oleh semua 15 anggota Dewan Keamanan.
Owen menuturkan bahwa upaya diplomasi dan tata negara Inggris telah membantu menyatukan banyak negara untuk menyetujui prinsip penting ini. Ia menilai seruan agar para kelompok rentan, termasuk pengungsi, untuk menerima vaksin melalui program-program vaksinasi pada tingkat nasional juga mendapat dukungan yang sangat besar," katanya.
Baca juga: Serikat Guru dan Kepolisian Inggris Kritik Vaksinasi COVID-19 Berdasarkan Usia