TEMPO.CO, - Pengacara Aung San Suu Kyi, Min Min Soe, mengatakan mengadilan Myanmar mengajukan dakwaan lain terhadap kliennya itu hari ini.
Pengadilan Myanmar mulanya menuduh Aung San Suu Kyi mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal. Belakangan, tuduhan kepada pemimpin yang dikudeta oleh militer itu bertambah melanggar undang-undang bencana alam dan melanggar protokol virus corona.
"Dakwaan ditambahkan di bawah bagian hukum pidana era kolonial yang melarang publikasi informasi yang dapat menyebabkan ketakutan atau kepanikan atau mengganggu ketenangan publik," kata Min Min Soe dikutip dari Reuters, Senin, Maret 2021.
Sidang berikutnya akan dilakukan pada 15 Maret.
Suu Kyi tampak sehat ketika dia hadir secara virtual dalam sidang di ibu kota, Naypyitaw. Dia meminta untuk bertemu dengan tim hukumnya.
Pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) itu tidak terlihat di depan umum sejak pemerintahannya digulingkan dalam kudeta militer 1 Februari dan dia ditahan bersama dengan para pemimpin partai lainnya.
Seorang saksi mata menuturkan saat Suu Kyi muncul lewat video, polisi di Yangon menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa. Tidak ada laporan langsung tentang adanya korban.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan setelah menuduh kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi secara telak. Sudah satu bulan sejak kudeta kondisi di sana tetap memanas. Kemarin 18 demonstran tewas saat polisi membubarkan unjuk rasa di sejumlah kota.
Baca juga: RI Desak Junta Militer Hentikan Kekerasan Terhadap Demonstran Myanmar
Sumber: REUTERS