TEMPO.CO, Jakarta - Ghana menjadi negara pertama yang menerima program distribusi vaksin Covid-19 dari WHO, COVAX, pada Rabu kemarin.
Penerbangan yang membawa 600.000 dosis vaksin AstraZeneca/Oxford yang diproduksi oleh Serum Institute of India mendarat di ibu kota Ghana, Accra.
Perwakilan lokal WHO dan badan anak-anak PBB UNICEF menyebut kedatangan vaksin sebagai langkah "penting".
"Di hari-hari mendatang, pekerja garis depan akan mulai menerima vaksin, dan fase selanjutnya dalam memerangi penyakit ini dapat dimulai - peningkatan kampanye imunisasi terbesar dalam sejarah," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dikutip dari Reuters, 25 Februari 2021.
Pengiriman tersebut dilakukan delapan bulan setelah peluncuran inisiatif COVAX, yang bertujuan untuk mengumpulkan dana dari negara-negara kaya dan nirlaba untuk mendistribusikan vaksin corona secara adil di seluruh dunia.
Skema vaksin COVAX, bagian dari tahap awal untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, akan digunakan oleh Ghana untuk memulai program vaksinasi mulai 2 Maret yang akan memprioritaskan petugas kesehatan garis depan dan orang lain yang berisiko tinggi.
"Segmen pertama dari populasi yang akan menerima 600.000 dosis adalah petugas kesehatan, orang dewasa berusia 60 tahun ke atas, orang dengan riwayat penyakit rentan Covid-19," kata pemerintah Ghana pada hari Rabu.
Beberapa pejabat senior pemerintah, guru, personel keamanan dan pekerja penting di Accra dan kota kedua Kumasi di negara itu, juga akan divaksinasi.
Baca juga: Indonesia Jadi Salah Satu Pemimpin Program Vaksinasi Covax
Infeksi virus corona telah melonjak di Ghana menjadi lebih dari 81.200, dan 584 orang telah meninggal, dengan jumlah kematian yang hampir sama dalam dua bulan pertama tahun ini seperti di seluruh tahun 2020, menurut data kementerian kesehatan.
"Ada banyak pekerja garis depan yang mengisolasi diri karena terpapar dan terinfeksi," kata Emmanuel Addipa-Adapoe, petugas medis di Rumah Sakit Regional Greater Accra. "Menerima vaksin akan seperti mempersenjatai mereka untuk tugas yang akan datang."
Peluncuran di Ghana adalah tonggak penting bagi COVAX, yang mencoba mempersempit kesenjangan antara vaksinasi di negara kaya dan negara berkembang atau penghasilan rendah.
COVAX berencana untuk memberikan hampir 2 miliar dosis vaksin Covid-19 tahun ini, termasuk 1,8 miliar ke negara-negara miskin tanpa biaya kepada pemerintah mereka, dan untuk memvaksinasi hingga 20% populasi negara.
REUTERS