Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Khawatir Bakal Ada Kerusuhan di Myanmar Terkait Kudeta di Sana

image-gnews
Tentara berdiri di luar Bank Sentral Myanmar selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]
Tentara berdiri di luar Bank Sentral Myanmar selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di Myanmar belum membaik. Junta militer Myanmar memperkuat tekanannya dengan menerjunkan personil militer ke berbagai kota besar. Warga, di sisi lain, terus melanjutkan perlawanananya dengan menggelar unjuk rasa baru tiap harinya. Kedua unsur itu membuat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) khawatir skenario terburuk, kerusuhan, bisa terjadi.

"Saya jujur ketakutan akan potensi kerusuhan jiga rencana unjuk rasa masyarakat dan personil militer yang diterjunkan Myanmar berpapasan," ujar reporter hak asasi manusia untuk PBB, Tom Andrews, dikutip dari CNN, Rabu, 17 Februari 2021.

Rabu ini, unjuk rasa warga Myanmar memang tidak kalah besar dibanding sebelum-sebelumnya. Berwujud konvoi bersama di kawasan Sule Pagoda, Yangon, berbagai komunitas bergabung dalam unjuk rasa tersebut. Beberapa di antaranya adalah buruh pabrik, dokter, guru, biksu, dan juga LGBTQ.

Dalam konvoi tersebut, mereka membawa spanduk raksasa yang bertuliskan "Bebaskan Pemimpin Kami!" serta "Bergabunglah ke Gerakan Pemberontakan Sipil". Di sisi lain kota Yangon, beberapa demonstran memblokir jalan dan jembatan dengan mobil, berharap aksi mereka tidak diganggu oleh aparat junta militer.

Tom Andrews berkata, situasi itulah yang membuat ia khawatir. Dengan semakin besarnya unjuk rasa di Myanmar, kata ia, makin besar pula kemungkinan junta militer akan meresponnya dengan kekerasan. Apalagi, hal itu sudah dilakukan beberapa hari lalu di mana salah satu demonstran berakhir kritis akibat luka tembak di kepala.

Info yang Andrews dengar, junta militer Myanmar telah memerintahkan pasukannya di kota lain untuk dipindahkan ke Yangon. Berkaca pada pengalaman di masa lalu, pergerakan militer seperti itu berujung pada pembunuhan, penculikan, dan penangkapan dalam skala besar.

"Kita mungkin dalam situasi di mana militer Myanmar bisa melakukan kejahatan yang lebih buruk terhadap warga," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan Channel News Asia, personil Divisi Infrantri Myanmar (LID) sudah terpantau di kota Yangon. Bergerak di bawah kendali Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing, LID dikenal sebagai satuan anti huru-hara dengan catatan pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa kejahatan mereka mulai dari aksi kekerasan terhadap etnis minoritas hingga penanganan unjuk rasa secara brutal.

Hal yang membuat LID makin berbahaya adalah bagaimana mereka dilatih. Walau dijadikan sebagai satuan respon cepat huru-hara, mereka dilatih untuk pertarungan di hutan dan pegunungan yang ganas. Sekarang, mereka berada di wilayah perkotaan.

"Mereka ini yang perlu dikhawatirkan. Mereka bisa sangat cepat diterjunkan ke perkotaan. Mereka adalah kekuatan yang diterjunkan ketika unit-unit lain tak lagi bisa mengendalikan situasi," ujar peneliti Human Rights Watch untuk krisis dan konflik Richard Weir.

Per berita ini ditulis, ada 200 lebih orang yang telah ditangkap dan ditahan oleh junta militer Myanmar. Beberapa di antaranya adalah Penasehat Negara Aung San Suu Kyi serta Presiden Win Myint. Aung San Suu Kyi bahkan sudah dua kali ditetapkan sebagai tersangka, untuk kasus impor ilegal dan pelanggaran aturan bencana alam.

Penangkapan mereka adalah imbas dari tidak terimanya militer Myanmar atas hasil pemilu tahun lalu. Mereka menganggap partai pemenang, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), bermain curang. Hal itu membuat mereka menyakini pemerintahan Myanmar saat ini tidak sah dan pantas digulingkan. Adapun mereka ogah dikatakan melakukan kudeta karena klaimnya untuk mencari pimpinan yang sah untuk Myanmar.

Baca juga: Ditekan Demonstran dan Amerika, Militer Myanmar Melawan

ISTMAN MP | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 menit lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

18 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

2 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

2 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

4 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

4 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

5 hari lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

5 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.