TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat pindah ruang kantor di Capitol AS setelah adu mulut dengan seorang anggota Kongres Partai Demokrat pada Jumat.
Cori Bush dari Partai Demokrat, seorang pendeta dari Missouri, terlibat konfrontasi dengan Marjorie Taylor Greene dari anggota Kongres yang mewakili negara bagian Georgia dari Partai Republik.
Kantor Green terletak di dekat kantor Bush di salah satu dari tiga gedung perkantoran besar Dewan Perwakilan Rakyat. Keduanya adalah anggota DPR periode pertama yang mulai menjabat bulan ini, dikutip dari Reuters, 30 Januari 2021.
Insiden tersebut adalah buntut dari perselisihan di antara anggota parlemen setelah kerusuhan 6 Januari di mana pendukung mantan Presiden Republik Donald Trump menyerbu Capitol AS, mengganggu sertifikasi formal kemenangan Presiden Joe Biden dan menyebabkan kematian lima orang.
"Seorang Marjorie Taylor Greene tanpa masker & stafnya memaki saya di lorong. Dia menargetkan saya & orang lain di media sosial. Saya memindahkan kantor saya dari kantornya demi keamanan tim saya," cuit Bush pada Jumat.
"Apa yang tidak dapat saya lakukan adalah terus melihat dan bertanya-tanya apakah seorang supremasi kulit putih di Kongres dengan nama Marjorie Taylor Greene atau siapapun - karena ada orang lain serupa - bahwa mereka melakukan sesuatu atau bersekongkol melawan kita," kata Bush kepada MSNBC
Greene, seorang perempuan kulit putih, menuduh Bush berbohong tentang masalah ini dan di Twitter menyebut Bush, yang merupakan perempuan kulit hitam, sebagai "pemimpin gerombolan teroris St. Louis Black Lives Matter".
Rep. @CoriBush is the leader of the St. Louis Black Lives Matter terrorist mob who trespassed into a gated neighborhood to threaten the lives of the McCloskey’s.
She is lying to you. She berated me.
Maybe Rep. Bush didn’t realize I was live on video, but I have the receipts. https://t.co/CJjnI3ZTjC pic.twitter.com/ZMLGOGjxKw
— Marjorie Taylor Greene (@mtgreenee) January 29, 2021
Juru bicara Greene Nick Dyer menanggapi tuduhan Bush dalam sebuah pernyataan kepada CNN dengan mengatakan, "Anggota DPR Bush sebenarnya penghasut dan terlihat dalam rekaman. Kami akan segera merilis videonya."
Kantor Greene menulis twit video pendek dari anggota kongres yang berbicara di telepon dan seseorang di latar belakang video berteriak padanya untuk mengenakan masker.
Kandidat Demokrat untuk Dewan Perwakilan Rakyat AS Cori Bush berpose setelah mengalahkan petahana William Lacy Clay dalam pemilihan utama mereka, di St Louis, Missouri, AS 5 Agustus 2020. [REUTERS / Lawrence Bryant]
Awal konfrontasi bermula sejak 13 Januari ketika Bush dan stafnya bertemu Greene tanpa masker dan berbicara ke teleponnya di terowongan antara Gedung Kantor Cannon dan Capitol, menurut keterangan Bush kepada CNN.
Bush tidak membantah dia meladeni konfrontasi dengan Greene, yang memulai pertengkaran. Bush berulang kali meminta Greene untuk mengenakan masker, tetapi Greene dan stafnya mengkritik Bush untuk masalah yang tidak terkait sama sekali dengan masker atau protokol kesehatan.
Menurut CNN, kantor kedua anggota kongres saat ini berada di lantai yang sama dengan gedung kantor Longworth, tetapi tidak berdekatan, dimana banyak anggota DPR lain berkantor. Pertengkaran itu tidak terjadi di lorong dekat kantor kedua anggota kongres, CNN melaporkan.
Anggota DPR AS Marjorie Taylor Greene mengenakan masker wajah "Trump Won" saat ia tiba di lantai DPR untuk mengambil sumpah jabatannya sebagai anggota yang baru terpilih dari DPR ke-117 di Washington, AS, 3 Januari 2021. [REUTERS / Erin Scott / Pool ]
Koalisi Yahudi Republik non-pemerintah mengatakan bahwa pihaknya bekerja dengan kepemimpinan Partai Republik mengenai langkah selanjutnya dalam masalah ini, tetapi tidak merinci lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan, organisasi tersebut mengatakan bahwa itu menentang pemilihan Greene tahun 2020 karena dia telah "mempromosikan teori konspirasi politik yang aneh", dan telah berpose untuk foto dengan pemimpin supremasi kulit putih dan menolak untuk mengakui kesalahannya.
Greene pertama kali mendapatkan perhatian nasional karena ketertarikannya pada teori konspirasi QAnon yang secara keliru mengklaim bahwa tokoh Demokrat profil tinggi adalah bagian dari lingkaran pedofil anak-anak.
Baca juga: Pria Texas Didakwa karena Serbu Capitol AS dan Ancam Alexandria Ocasio-Cortez
CNN melaporkan bahwa sebelum datang ke Kongres, Greene telah menyatakan dukungannya untuk mengeksekusi Demokrat, termasuk Ketua DPR AS dari Partai Demokrat Nancy Pelosi.
Greene juga mempromosikan klaim palsu Trump bahwa dia memenangkan pemilihan November.
Pelosi mengatakan pada hari Kamis bahwa langkah-langkah keamanan baru mungkin diperlukan "ketika musuh berada di dalam Dewan Perwakilan Rakyat."
Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy berada di bawah tekanan untuk mengambil tindakan terhadap Greene dan mengatakan dia akan berbicara dengannya.
Seorang pembantu McCarthy menyebut komentar Greene tentang pembunuhan anggota Demokrat "sangat mengganggu".
Anggota DPR No. 2 dari Partai Republik Steve Scalise, yang terluka parah pada tahun 2017 ketika seorang pria bersenjata menembaki anggota parlemen Republik di Virginia, menambahkan bahwa tidak ada tempat untuk komentar seperti yang dibuat oleh Greene.
Secara terpisah, anggota kongres Partai Republik periode pertama, Lauren Boebert, telah diperingatkan bulan ini oleh penegak hukum bahwa dia akan menghadapi hukuman pidana jika dia membawa senjata api secara tidak sah. Anggota Kongres AS dari Partai Republik itu telah berjanji untuk membawa pistol Glock-nya di Capitol AS.
REUTERS | CNN
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-usa-congress-greene/u-s-house-democrat-to-move-office-after-confrontation-with-republican-lawmaker-idUSKBN29Y2YR
https://edition.cnn.com/2021/01/29/politics/cori-bush-marjorie-taylor-green-office-move/index.html