TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia layanan kesehatan Israel menemukan infeksi Covid-19 untuk orang usia 60 tahun ke atas turun 60% setelah tiga minggu suntikan pertama vaksin Covid-19 Pfizer.
Vaksin dengan cepat mencegah kasus serius Covid-19 di antara anggota masyarakat yang paling rentan, menurut data awal yang dirilis penyedia layanan kesehatan Israel Maccabi Healthcare Services, dikutip dari Times of Israel, 26 Januari 2021.
Dalam hasil uji klinis, efek penuh dari vaksin Pfizer diprediksi terjadi sekitar sebulan setelah suntikan pertama, tetapi data dari Israel, rumah bagi penggerak vaksinasi tercepat di dunia, telah menunjukkan bahwa ada penurunan tajam pada infeksi bahkan sebelum titik ini.
Data awal Maccabi Healthcare Services melaporkan awal bulan ini bahwa telah terjadi penurunan 60 persen infeksi virus corona tiga minggu setelah suntikan pertama diberikan.
Tetapi tidak jelas apakah manfaatnya dirasakan sama oleh mereka yang memiliki kecenderungan infeksi ringan dan mereka yang kemungkinan besar akan tertular Covid-19 dengan buruk.
Penurunan penerimaan rumah sakit terjadi dengan cepat setelah vaksinasi, kata Maccabi dalam data terbarunya, yang menemukan bahwa rawat inap mulai turun tajam dari hari ke-18 setelah orang menerima suntikan pertama. Galia Rahav, kepala penyakit menular di rumah sakit terbesar Israel, Pusat Medis Sheba, menggambarkan data tersebut sebagai faktor yang sangat penting.
Pada hari ke-23, yaitu 2 hari setelah suntikan kedua, ada penurunan 60% dalam rawat inap di antara orang-orang yang divaksinasi berusia 60-lebih, Maccabi mengungkapkan setelah memantau 50.777 pasien. Maccabi membandingkan tingkat rawat inap mereka pada saat itu dengan tingkat rawat inap mereka segera setelah menerima vaksin, menggunakan rata-rata pergerakan 7 hari.
"Ini adalah data yang sangat penting," kata Rahav, yang tidak terkait dengan penelitian tersebut, mengatakan kepada The Times of Israel.
"Ini berdampak karena di tengah tingkat infeksi yang tinggi dan penyebaran varian, sulit untuk melihat dari gambaran umum bagaimana vaksinasi mempengaruhi berbagai hal. Dengan memberikan wawasan tentang rawat inap hanya di antara para lansia yang divaksinasi, data ini sangat berharga," papar Rahav.
Namun, dia mengingatkan bahwa beberapa penurunan mungkin disebabkan oleh kecenderungan orang yang baru divaksinasi untuk mematuhi aturan lockdown, yang menyebabkan penurunan infeksi dan rawat inap.
Seorang pria Palestina didampingi putranya saat menerima vaksin virus corona dalam Israel melanjutkan program vaksinasi nasionalnya, di Yerusalem Timur, 23 Desember 2020. Sejumlah negara telah memulai vaksinasi bagi warganya. REUTERS/Ammar Awad
Dalam laporan awal pertama, Clalit, dana kesehatan terbesar Israel, membandingkan 200.000 orang berusia 60 atau lebih yang menerima dosis pertama vaksin Pfizer dengan 200.000 kelompok yang belum divaksinasi. Dikatakan bahwa 14 hingga 18 hari setelah suntikan pertema mereka, pasien yang divaksinasi sebagian memiliki kemungkinan 33 persen lebih kecil untuk terinfeksi, New York Times melaporkan.
Pada waktu yang hampir bersamaan, kelompok penelitian Maccabi mengatakan telah menemukan penurunan infeksi yang lebih besar setelah hanya satu dosis: penurunan sekitar 60 persen, 13 hingga 21 hari setelah suntikan pertama, pada 430.000 orang pertama yang menerimanya.
Data baru ini juga mendukung klaim Maccabi sebelumnya tentang penurunan tingkat infeksi 60% setelah tiga minggu, melaporkan bahwa penurunan yang sama terjadi pada sampel baru yang hanya terdiri dari kelompok usia 60 tahun lebih.
Grafik Maccabi memberikan gambaran nyata tentang infeksi di Israel, menunjukkan bahwa hingga hari ke-13, vaksinasi di atas 60-an memiliki tingkat infeksi yang sama dengan populasi 60-lebih secara keseluruhan. Kemudian pada hari ke-23, ada 18 infeksi harian di antara 50.777 secara keseluruhan, tetapi hanya enam di antaranya yang divaksinasi.
Maccabi tidak menentukan kelompok usia atau apakah Maccabi telah membandingkan data dengan kelompok yang tidak divaksinasi.
Baca juga: Strategi Vaksinasi Covid-19 Israel: Bayar Lebih Mahal hingga Pesan Jauh Hari
Pakar kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa data, yang berdasarkan vaksin Pfizer-BioNTech, adalah pendahuluan dan belum pernah diuji klinis. Meski begitu, Dr. Anat Ekka Zohar, wakil presiden Maccabi Health Services, salah satu organisasi pemeliharaan kesehatan Israel yang merilis data tersebut, menyebut data sementara hasil vaksinasi Covid-19 "sangat menggembirakan".
Pada Senin, Kementerian Kesehatan Israel dan Maccabi merilis data baru tentang orang-orang yang telah menerima kedua dosis vaksin tersebut, yang menunjukkan tingkat keefektifan yang sangat tinggi.
Kementerian menemukan bahwa dari 428.000 orang Israel yang telah menerima dosis kedua, seminggu kemudian hanya 63, atau 0,014 persen, yang tertular virus, dikutip dari The New York Times melaporkan. Demikian pula, data Maccabi menunjukkan bahwa lebih dari seminggu setelah menerima dosis vaksin Covid-19 kedua, hanya 20 dari sekitar 128.600 orang, sekitar 0,01 persen, yang tertular virus corona.
Dalam uji klinis, vaksin Pfizer terbukti 95 persen efektif setelah dua dosis dalam mencegah infeksi virus corona pada orang yang tidak memiliki bukti infeksi sebelumnya. Hasil tingkat kemanjuran vaksin Covid-19 di Israel, jika konsisten, akan menunjukkan kemanjuran lebih tinggi dari hasil uji klinis meskipun perbandingan ketat dengan orang yang tidak divaksinasi belum dipublikasikan.
TIMES OF ISRAEL | NEW YORK TIMES
Sumber:
https://www.timesofisrael.com/israel-sees-60-drop-in-hospitalizations-for-over-60s-in-weeks-after-vaccination/
https://www.nytimes.com/2021/01/25/world/middleeast/israels-vaccine-data.html