TEMPO.CO, Jakarta - Secara mingguan, Israel membagi data vaksinasi COVID-19 yang mereka miliki dengan Pfizer dan BioNTech. Dinyatakan sebagai kerjasama strategis, Pfizer dan BioNTech berharap data yang didapat dari Israel akan membantu mereka untuk menyempurnakan proses vaksinasi di negara-negara lainnya.
Dikutip dari kantor berita Reuters, kerjasama antara Pfizer dan Israel tersebut difokuskan pada Herd Immunity. Adapun data yang mereka incar adalah butuh seberapa jauh vaksinasi COVID-19 dilakukan di Israel untuk bisa mencapai herd immunity. Dari situ, data yang didapat akan menjadi acuan untuk menentukan strategi vaksinasi ke depannya.
"Walau proyek ini mengambil lokasi di Israel, informasi yang didapat bisa diterapkan di seluruh dunia. Hal itu akan mempermudah pemerintah untuk memaksimalkan dampak kampanye vaksinasi terhadap kesehatan publik," ujar Pfizer dan BioNTech dalam keterangan pers mereka, Senin, 18 Januari 2021.
Pfizer dan BioNTech melanjutkan bahwa data-data dari Israel juga akan sangat membantu untuk memantau evolusi dari pandemi COVID-19 dan membandingkannya dengan frekuensi vaksinasi. Jika ternyata jumlah kasus baru berkurang seiring dengan berjalannya vaksinasi, maka vaksinasi COVID-19 sudah langkah yang tepat untuk menekan pandemi.
Nah, soal data-data apa saja yang diberikan oleh Israel, Pfizer dan BioNTech menyatakan setidaknya ada enam data yang akan mereka dapat. Keenamnya adalah data kasus baru COVID-19, jumlah pasien di rumah sakit, jumlah pasien dengan ventilator, jumlah pasien tewas, usia pasien COVID-19, dan juga demografi pasien COVID-19.
"Data-data itu akan membantu kami untuk memahami apakah penurunan kasus dan kematian bisa dikatakan sebagai sepenuhnya hasil vaksinasi COVID-19 atau tidak," ujar Pfizer dan BioNTech.
Sebagai catatan, Israel sudah menjalankan program vaksinasi COVID-19 sejak 19 Desember lalu. Per berita ini dibuat, kurang lebih 25 persen warga Israel sudah menerima suntikan dosis pertema vaksin COVID-19. Adapun jumlah warga yang sudah menerima dosis kedua masih kecil, sekitar 3,5 persen dari total populasi Israel.
Israel masih menjalani lockdown COVID-19 ketiganya kali ini. Hal itu menyusul memburuknya pandemi COVID-19. Israel mencatat 551 ribu kasus dan 4 ribu kematian akibat virus yang juga disebut virus Corona itu.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19, 13 Warga Israel Alami Kelumpuhan Wajah Sebentar
ISTMAN MP | REUTERS