TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan seluruh anggota kabinetnya paa Jumat, 15 Januari 2021 mengundurkan diri karena salah mengambil keputusan terkait subsidi perawatan anak. Rutte mengatakan telah memberi tahu Raja Willem-Alexander tentang keputusannya itu.
"Kami sependapat bahwa jika seluruh sistem gagal, kami semua harus bertanggung jawab, dan itu mengarah pada kesimpulan bahwa saya baru saja menawarkan kepada raja, pengunduran diri seluruh Kabinet," kata Rutte dikutip dari Euro News, Jumat, 15 Januari 2021.
Baca juga: Kabinet Mark Rutte Pertimbangkan Mundur Massal karena Salah Urus Subsidi
Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin 7 September 2019. Kunjungan Perdana Menteri Rutte ke Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan ke Asia Tenggara dan Pasifik, dengan tujuan selanjutnya ke Selandia Baru dan Australia. TEMPO/Subekti.
Salah urus ini bermula saat Otoritas Pajak keliru memberi label pada ribuan keluarga penerima subsidi dengan menyebut sebagai penipu. Keluarga penerima subsidi itu, lalu diminta mengembalikan tunjangan yang diterima. Tak pelak, hal ini menimbulkan kegaduhan.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa pemerintah Rutte mendapat persetujuan dari dua pertiga publik. Tetapi analis politik mengatakan tekanan pada pemerintah untuk mundur meningkat setelah Lodewijk Asscher mundur sebagai ketua partai oposisi Partai Buruh Belanda, dan mengatakan tidak akan ikut dalam pemilihan anggota parlemen pada 17 Maret 2021. Dia merasa sebagai orang yang harus disalahkan atas skandal itu.
Kemunduran Rutte dari kursi orang nomor satu di Belanda, tak pelak membuat sosoknya kembali di sorot. Apalagi, dia dikenal sebagai Perdana Menteri dengan gayanya yang rendah hati.
Rutte lahir di Den Hague pada 1967 dan merampungkan pendidikannya dari Universitas Leiden jurusan sejarah Belanda. Sebelum terjun ke panggung politik Belanda, Rutte pernah bekerja di Unilever sebagai bagian personalia, yang juga bertanggung jawab memberikan pelatihan pada pegawai. Dia bertanggung jawab pula dalam re-organisasi.
Viral Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte temui Raja Belanda pakai sepeda. Sumber: Frank van Beek/tns.world
Karir politik Rutte dimulai pada 2002, di mana ketika itu dia dipercaya menjabat sebagai Menteri Sekertaris Negara bidang sosial dan kepegawaian di Pemerintahan mantan Perdana Menteri Jan Peter Balkenende sampai 2004. Pada saat yang hampir bersamaan, Rutte juga terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Kebebasan Rakyat dan Demokrasi (VVD).
Karir politik Rutte terus meroket ketika dia dipilih untuk menjadi Menteri Pendidikan, Budaya dan Ilmu Pengetahuan di pemerintahan Jan Peter Balkenende. Puncak karir politik Rutte terjadi ketika pada 14 Oktober 2010, dia terpilih menjadi Perdana Menteri Belanda.
Sisi lain dari sosok Rutte adalah sejak September 2008, dia menyisihkan waktu untuk menjadi guru tamu di sekolah milik yayasan Johan de Witt di Den Hague. Di sana, dia mengajar bahasa Belanda dan ilmu sosial.
Rutte dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Dia pernah ‘ketahuan’ naik sepeda saat ke Istana Kerajaan Belanda untuk menghadiri sebuah pertemuan dengan Raja Belanda. Fotonya saat sedang naik sepeda pun viral.
Rutte juga pernah mendapat pujian dari netizen karena telah menunjukkan sikap rendah hati. Sanjungan itu muncul ketika pada 5 Juni 2018, Perdana Menteri Rutte kedapatan sedang mengepel lantai setelah tak sengaja menumpahkan kopinya saat berjalan menuju ke Gedung Parlemen, Belanda. Kopi yang dipegang Rutte tertumpah di area pintu masuk sekuriti.
Sumber: https://www.government.nl/government/members-of-cabinet/mark-rutte/curriculum-vitae