TEMPO.CO, Jakarta - Wine atau minuman anggur beralkohol yang diproduksi di permukiman ilegal Israel di wilayah Tepi Barat Palestina akan segera tersedia untuk dijual di Uni Emirat Arab, kata para pemimpin bisnis permukiman Israel.
Warga Palestina mengutuk kesepakatan ekspor itu dengan mengatakan permukiman adalah ilegal di bawah hukum internasional.
Setelah menjalin hubungan resmi dengan UEA tahun lalu di bawah kesepakatan yang ditengahi AS yang membuat marah warga Palestina, botol wine dari Tura Winery di permukiman Rehelim sekarang tersedia di UEA, kata seorang pengecer alkohol di sana, dikutip dari Reuters, 15 Januari 2021.
Pemilik penyulingan anggur, Vered Ben-Sa'adon, mengatakan kepada ekspor menunjukkan bahwa hubungan baru Israel-UEA juga meluas ke permukiman, di tanah Tepi Barat yang direbut dalam perang tahun 1967 dan wilayah yang diharapkan akan menjadi negara Palestina merdeka.
"Sangat menarik bagi (orang-orang di UEA) untuk merasakan proses perdamaian, menjadi bagian darinya. Saat Anda duduk di sebuah hotel di Abu Dhabi, dan minum segelas Tura (anggur), itu akan menjadi bagian dari sejarah," kata Ben-Sa'adon, 44 tahun.
Tura, yang juga memproduksi dan telah mengirim minyak zaitun ke UEA, memasang label pada botol anggurnya yang mencantumkan sebaris tulisan: "ANGGUR DARI TANAH ISRAEL".
Tura mengatakan istilah itu merujuk pada daerah yang mencakup Israel dan Tepi Barat, tempat para pemukim mengklaim atas dasar Alkitabiah terhadap tanah yang mereka sebut sebagai Yudea dan Samaria.
Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, berpose sebelum penandatanganan perjanjian Abraham Accord dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih di Washington, AS, 15 September, 2020. [REUTERS / Tom Brenner]
UEA menolak berkomentar ketika ditanya tentang posisi pemerintah di permukiman Israel, tetapi dikatakan bahwa hubungannya dengan Israel akan memajukan perdamaian di wilayah tersebut.
UEA belum mengatakan apakah akan menempatkan label khusus pada barang-barang pemukim yang mengatakan bahwa barang-barang itu diproduksi di permukiman.
Label semacam itu diwajibkan oleh Uni Eropa. Tetapi di bawah pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump tahun lalu, Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, mengatakan impornya dari permukiman harus ditandai "Dibuat di Israel" atau "Produk Israel".
Presiden terpilih AS Joe Biden telah mengkritik permukiman Israel, tetapi belum mengatakan apakah dia akan mengubah pedoman pelabelan pemerintahan Trump.
Ekspor produk dari wilayah Palestina yang diduduki permukiman ilegal Israel memicu keberatan warga Palestina.
"Ini menghancurkan hati bagaimana melihat saudara Muslim Anda (di UEA) mendukung musuh Anda dengan biaya Anda," kata Nizam Abdul Razzaq, 57 tahun, seorang petani zaitun dan lebah Palestina di Yasouf, sebuah desa 2 km dari Rehelim.
Baca juga: Israel Siapkan Kerja Sama Ekonomi dengan Uni Emirat Arab
Kementerian ekonomi Otoritas Palestina, yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat, menyebut pembelian barang permukiman oleh UEA sebagai "pelanggaran mencolok hukum internasional...dan upaya untuk melegitimasi permukiman di wilayah pendudukan."
Israel membantah bahwa permukimannya ilegal, dengan alasan hubungan Alkitabiah, historis dan politik dengan tanah itu, serta kebutuhan keamanan. Sekitar 440.000 pemukim tinggal di Tepi Barat di antara sekitar 3 juta warga Palestina.
Seorang perwakilan dari African + Eastern, distributor alkohol di UEA, mengatakan anggur Tura tersedia, meskipun mereka belum dipajang di rak toko. Pengecer tersebut juga menjual anggur yang diimpor dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Foto yang diunggah ke halaman Facebook Tura menunjukkan Tura mengadakan upacara penandatanganan di Dubai pada bulan Desember dengan FAM Holding, konglomerat bisnis UEA. Sebotol anggur Tura tampak terlihat di atas meja di acara tersebut.
Seorang perwakilan FAM mengatakan mereka memiliki kesepakatan impor untuk wine dan minyak zaitun dengan Tura dan untuk madu dengan Paradise Honey, sebuah perusahaan di pemukiman Hermesh di Tepi Barat.
Impor wine dan zaitun Israel FAM telah disetujui oleh pemerintah UEA, kata perwakilan tersebut, tanpa mengatakan apakah label asal akan diperlukan.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-israel-emirates-settlements-palestini/land-of-wine-and-honey-israeli-settlers-export-to-uae-to-palestinian-chagrin-idUSKBN29J1DR