TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump mengurung diri di Gedung Putih ditemani dengan kelompok loyalis yang semakin menyusut setelah insiden penyerbuan US Capitol oleh pendukungnya.
Donald Trump dikeliling orang-orang setianya, termasuk direktur digital Dan Scavino, asisten pribadi John McEntee, penasihat perdagangan Peter Navarro, penulis pidato Stephen Miller, dan pengacara pribadi Rudy Giuliani, kata satu sumber, dikutip dari Reuters, 8 Januari 2021.
"Ini menyedihkan. Ini adalah orang-orang di sekitarnya dan mendorong dia," kata sumber itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Gedung Putih menolak berkomentar.
Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul di depan Gedung Capitol AS saat pengesahan hasil Pemilu presiden AS di Washington, AS 6 Januari 2021. REUTERS/Stephanie Keith
Donald Trump telah mengucilkan diri di Gedung Putih dan menolak orang-orang yang menentangnya, termasuk Wakil Presiden Mike Pence.
Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa dibutuhkan intervensi oleh putri Trump, Ivanka Trump, untuk membantu membujuknya mengubah retorikanya sehari setelah presiden mengatakan kepada pendukungnya yang menyerang US Capitol.
Trump awalnya enggan mengkritik pendukungnya sama sekali, kata sumber itu, tetapi di bawah tekanan dia merilis video baru pada Kamis malam yang mengkritik mereka yang menyerang Capitol, dan menyerukan untuk tenang. Dia juga semakin dekat dengan konsesi formal, bersumpah untuk memastikan "transisi yang mulus" ke pemerintahan baru pada 20 Januari.
"Melayani sebagai presiden Anda telah menjadi kehormatan seumur hidup saya," katanya dalam video tersebut.
Sebelumnya pada hari Kamis, Scavino, setelah Kongres mengesahkan kemenangan Biden, men-twit pernyataan dari Trump yang mengatakan bahwa presiden akan mengikuti transisi kekuasaan yang teratur ke Biden. Trump sendiri diblokir di Twitter pada saat itu sehingga tidak dapat mengirim twit itu dengan akunnya sendiri.
Dalam pernyataan itu, Trump berpegang pada anggapan bahwa pemilu 3 November dicurangi terhadapnya, tetapi mengakui dia akan meninggalkan Gedung Putih pada Hari Pelantikan Biden.
"Meski saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari," katanya.
Pernyataan itu dilihat oleh beberapa orang yang dekat dengan Gedung Putih sebagai upaya untuk mencegah gelombang pengunduran diri.
Wakil Presiden Mike Pence mengambil bagian dalam sesi bersama Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu AS 2020 di Capitol Hill pada hari Rabu.[Erin Schaff/Reuters]
Seorang mantan pejabat Gedung Putih Trump mengatakan presiden telah menunjukkan kegagalan kepemimpinan karena tidak segera tampil di televisi untuk memberi tahu para pendukungnya di Capitol untuk mundur dan pergi.
"Dia memiliki tanggungan darah di tangannya dari kemarin. Seorang perempuan meninggal," katanya.
Ada beberapa pembicaraan di antara anggota kabinet seperti Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan sekutunya tentang penerapan amendemen ke-25 Konstitusi AS sebagai cara untuk menggulingkan Trump dari jabatannya, tetapi sumber yang mengetahui upaya itu meragukan hal itu akan terjadi mengingat hanya sedikit waktu tersisa sampai masa jabatannya berakhir.
Mantan asisten Trump, Sam Nunberg, mengatakan temperamen Trump mencerminkan keengganannya untuk kalah.
"Ini dia pada akhirnya, saat dia kehilangan sesuatu. Beginilah adanya, akhirnya," kata Nunberg.
Beberapa pejabat Gedung Putih, yang terkejut dengan menyusutnya lingkaran Trump dalam beberapa hari terakhir, sedang memperdebatkan apakah akan mengundurkan diri sebagai protes atau tetap tinggal selama dua minggu terakhir untuk memastikan transisi yang tepat ke tim Biden, kata seorang ajudan.
Menteri Transportasi AS Elaine Chao, istri Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell, pada Kamis menjadi anggota Kabinet Trump pertama yang mundur sejak pengepungan Capitol. Menteri Pendidikan Betsy DeVos menyusul mundur dari kabinet Trump sambil mengecam penyerangan ke US Capitol.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/uk-usa-trump/surrounded-by-a-shrinking-circle-of-aides-a-brooding-trump-lays-into-pence-idUKKBN29C2RE?edition-redirect=uk