TEMPO.CO, Jakarta - Dimulainya gelombang vaksinasi COVID-19 di Amerika dimanfaatkan para penipu untuk menarik keuntungan. Biro Investigasi Federal Amerika, FBI, menyatakan bahwa mereka mulai menerima berbagai laporan soal penipuan yang mengatasnamakan program vaksinasi COVID-19 Amerika.
Penipuan tersebut ada berbagai macam menurut FBI. Salah satu yang mereka terima adalah penggunaan program vaksinasi COVID-19 untuk mengumpulkan data-data sensitif korbannya. Contoh yang lain, menjual vaksin COVID-19 palsu dengan harga mahal untuk mereka yang ingin segera divaksin.
"Para penipu terus mengeksploitasi pandemi COVID-19 untuk kepentingan pribadinya," ujar pernyataan pers FBI, dikutip dari CNN, Rabu, 16 Desember 2020.
FBI bukan satu-satu yang tengah berurusan dengan para penipu vaksinasi COVID-19. Departemen Imigrasi dan Bea Cukai serta Komisi Perdagangan Federal Amerika (FTC) juga berurusan dengan hal serupa. Departemen Imigrasi dan Bea Cukai, misalnya, tengah berupaya mencegah penjualan-penjualan vaksin COVID-19 palsu lewat Operasi Stolen Promise 2.0
Mengacu pada situs resmi departemen terkait, Operasi Stolen Promise 2.0 terdiri atas beberapa tindakan. Beberapa di antaranya adalah penelusuran rantai pasokan, penutupan situs ilegal, penyitaan, hingga memperkarakan pengedar vaksin COVID-19 palsu. Untuk mempermudah hal tersebut, kerjasama dengan aparat lokal, pihak swasta, hingga kepolisian internasional dilakukan.
"Kami berkomitmen untuk melindungi warga Amerika dan rantai supplai global dari upaya penipuan yang berkaitan dengan COVID-19. Kami akan menggunakan otoritas luas kami serta jaringan dengan aparat-aparat lokal maupun internasional, " ujar Executive Associate Director Homeland Security Investigation di departemen terkait, Derek Benner.
Agar tidak tertipu, Departemen Imigrasi dan Bea Cukai meminta publik untuk tidak mudah percaya dengan tawaran-tawaran vaksin COVID-19 yang beredar di luar jalur resmi. Selain itu, jangan mencoba mencari ataupun membeli vaksin COVID-19 di toko online.
Per berita ini ditulis, Amerika sudah mendistribusikan kurang lebih 2,9 juta dosis vaksin COVID-19 dari target awal 6,4 juta dosis. Vaksin tersebut berasal dari Pfizer dan BioNTech di mana mendapat pengesahan dari badan regulator Amerika pada pekan lalu. Adapun jumlah kasus COVID-19 di Amerika saat ini sudah lebih dari 17 juta.
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2020/12/15/us/covid-vaccine-scams-trnd/index.html