TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perawat yang bertugas di Long Island Jewish Medical Center, New York, Sandra Lindsay, menjadi warga Amerika pertama yang menerima vaksin COVID-19. Hal tersebut menyusul disahkan vaksin COVID-19 buat Pfizer dan BioNTech pada pekan lalu.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Lindsay merasa terhormat telah menjadi penerima pertama vaksin COVID-19. Dan, menurut ia, vaksinasi tersebut menjadi sinyal bahwa pandemi akan membaik di Amerika. Ia mengimbau warga untuk tidak takut mengikuti langkahnya menjadi penerima vaksin COVID-19.
"Saya tidak merasakan apapun yang berbeda dibanding vaksinasi lainnya. Saya merasa bersyukur, lega, menyakini pemulihan akan datang...Saya ingin menyakinkan publik Amerika bahwa vaksinasi COVID-19 ini aman," ujar Lindsay, Selasa, 15 Desember 2020.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, memuji kesukarelaan Lindsay menjadi penerima pertima vaksin COVID-19 di Amerika. Menurutnya, Lindsay sudah seperti pahlawan.
Selain di New York, vaksinasi juga mulai dilakukan di negara bagian Amerika lainnya. Di Los Angeles, misalnya, para perawat dari Rumah Sakit Kaiser Permanente mendapat giliran pertama untuk divaksin. Di New Orleans, dokter menjadi kelompok pertama yang divaksin, baru kemudian menyusul para perawat.
Baca Juga:
"Ini adalah momen yang menakjubkan dan bersejarah," ujar Leonardo Seoane, dokter di Ochsner Medical Center, New Orleans, usai menerima vaksin COVID-19. Seoane sendiri tak ragu akan efektivitas vaksin COVID-19 Pfizer karena ia ikut terlibat dalam uji klinisnya.
Per Senin kemarin, dikutip dari kantor berita Reuters, vaksin COVID-19 dari Pfizer telah berhasil didistribusikan ke 145 titik di berbagai negara bagian. Dari sana, vaksin kemudian langsung diantarkan ke berbagai lokasi vaksinasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Tiap negara bagian memiliki mekanismenya sendiri dalam pemberian vaksin COVID-19. Namun, mayoritas negara bagian di Amerika sepakat untuk memberikan vaksin COVID-19 pada petugas medis (termasuk dokter), lansia, serta mereka yang tinggal di panti perawatan.
Jenderal Militer Amerika, Gustave Perna, menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada gangguan dalam pengantaran vaksin COVID-19 ke berbagai titik tujuan. Namun, ia mewaspadai kemungkinan cuaca buruk menganggu pengantaran vaksin tahap berikutnya yang memiliki 491 titik tujuan.
Total, Pfizer menyediakan 6,4 juta dosis vaksin COVID-19 untuk vaksinasi tahap pertama di Amerika. Dari angka tersebut, yang sudah diantar ada 2,9 juta dosis.
ISTMAN MP | REUTERS