TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mengklarifikasi kabar bahwa staf Gedung Putih akan ikut diprioritaskan untuk mendapat vaksin COVID-19 bersama petugas medis dan lansia. Ia mengatakan bahwa staf Gedung Putih kemungkinan harus menunggu agak lama untuk bisa mendapat vaksin COVID-19.
"Mereka yang bekerja di Gedung Putih akan menyusul untuk mendapat vaksin COVID-19, keculi ada kebutuhan yang benar-benar spesifik," ujar Donald Trump via Twitter, Senin, 14 Desember 2020.
Donald Trump melanjutkan bahwa dirinya juga tidak dijadwalkan untuk menerima vaksin COVID-19 dalam waktu dekat. Dirinya pernah menjadi pasien COVID-19 tidak mempengaruhi hal tersebut. Walau begitu, kata Donald Trump, dirinya menantikan momen tersebut.
People working in the White House should receive the vaccine somewhat later in the program, unless specifically necessary. I have asked that this adjustment be made. I am not scheduled to take the vaccine, but look forward to doing so at the appropriate time. Thank you!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 14, 2020
Diberitakan sebelumnya, staf Gedung Putih dikabarkan akan menerima vaksin COVID-19 dalam waktu dekat. Menurut laporan Reuters dan New York Times, mereka akan menerimanya dalam rentang dua pekan ke depan. Adapun pemberian vaksin kepada mereka, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, untuk mendukung kelanjutan pemerintahan sebelum pergantian ke Presiden Amerika Terpilih Joe Biden.
Sejumlah staf Gedung Putih yang diminta konfirmasi soal itu tidak membenarkan ataupun membantah. Mereka mengaku akan menimbang vaksinasi COVID-19 apabila ditawari. Salah satu hal yang mereka timbang adalah kemungkinan vaksinasi tersebut memberikan pesan buruk ke masyarakat bahwa ada petugas medis dan lansia yang dikesampingkan demi mereka.
Kubu Demokrat sudah melayangkan kritik apabila kabar tersebut benar. Sebelum Donald Trump memberikan klarifikasi, mereka menganggap staf Gedung Putih tidak pantas untuk diprioritaskan dahulu. Mereka memilih prioritas utama tetap ditujukan kepada petugas medis dan lansia.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui apakah Presiden Amerika Terpilih Joe Biden dan Wakil presiden Amerika Terpilih Kamala Harris akan mendapat vaksin COVID-19 juga. Sebelumnya, Joe Biden hanya mengatakan bahwa dirinya bersedia menjadi sukarelawan vaksin COVID-19 untuk memastikan aman atau tidaknya.
Per berita ini ditulis, distribusi vaksin COVID-19 sudah dimulai di Amerika. Total akan ada 6,4 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikirimkan ke 50 negara bagian. Adapun vaksin COVID-19 yang dibagikan adalah buatan Pfizer dan BionNTech yang diklaim 95 persen efektif.
ISTMAN MP | REUTERS