TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump akan menandatangani perintah eksekutif pada Selasa untuk memastikan warga Amerika Serikat mendapat akses prioritas vaksin corona sebelum membantu negara lain, kata seorang pejabat senior pemerintahan pada Senin.
Trump, yang telah menghadapi kritik tajam atas penanganannya terhadap pandemi virus corona, tampaknya mengincar pengakuan atas pengembangan dan distribusi vaksin yang cepat.
Dikutip dari Reuters, 8 Desember 2020, pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu mengatakan perintah eksekutif juga akan membentuk kerangka kerja bagi badan pemerintah AS untuk membantu negara lain mendapatkan vaksin.
Tidak jelas mengapa perintah eksekutif diperlukan untuk memastikan bahwa vaksin akan didistribusikan di Amerika Serikat.
Perintah itu muncul setelah The New York Times melaporkan pada Senin bahwa Pfizer telah menawarkan untuk menjual dosis tambahan kepada pemerintah AS pada akhir musim panas, tetapi surat kabar tersebut mengatakan pemerintah telah menolaknya.
Baca juga:
Keputusan untuk tidak membeli lebih banyak dosis meningkatkan kekhawatiran pemerintah bahwa Pfizer tidak akan dapat memenuhi pesanan tambahan AS hingga Juni karena kontrak pesanan dengan negara lain.
Gedung Putih mengadakan pertemuan pada Selasa untuk menyoroti proses distribusi melalui Operasi Warp Speed pemerintahan Trump, yang telah mengatur upaya tersebut.
Trump telah mengikuti moto "America First" saat kampanye dan ketika menjabat presiden, dan para pembantunya ingin menjelaskan bahwa kebijakan yang sama sedang berjalan dengan distribusi vaksin.
Pejabat dari tim transisi Joe Biden tidak diundang ke pertemuan tersebut. Trump, seorang Republikan yang kalah dalam pemilihan 3 November dari Biden, menolak mengaku kalah dari Biden.
Trump dan pejabat lainnya akan berbicara pada acara Selasa, yang akan fokus memberi tahu publik tentang bagaimana skema distribusi vaksin.
Sekitar 85 persen dari perawatan jangka panjang dan fasilitas kesehatan di seluruh negeri telah mendaftar untuk layanan vaksinasi keliling yang disediakan oleh CVS dan Walgreens, kata pejabat pemerintah senior lain.
Pejabat itu mengatakan pemerintah AS prihatin tentang serangan dunia maya yang terkait dengan vaksin Covid-19 dan telah melindungi diri dari serangan itu.
Kontrak awal AS untuk perjanjian pembelian di muka dengan Pfizer ditandatangani pada 22 Juli, kata pejabat pemerintah, dikutip dari CNN. Perjanjian itu untuk 100 juta dosis dengan opsi untuk membeli lebih banyak. 100 juta dosis akan cukup untuk memvaksinasi 50 juta orang karena vaksin ini memerlukan dua dosis suntikan.
Pejabat pemerintah mengatakan pada Senin mereka terus bernegosiasi dengan beberapa perusahaan yang mengerjakan vaksin Covid-19.
AS memiliki peluang untuk membeli 3 miliar dosis vaksin Covid-19, di antara semua kontrak yang saat ini dimiliki pemerintah federal dengan berbagai perusahaan. Secara teori, pembelian vaksin corona itu akan cukup untuk memvaksinasi penduduk AS beberapa kali lipat.
Pfizer tidak mengungkapkan apakah kesepakatan untuk dosis tambahan dengan AS ditolak, atau jika pesanan tambahan tidak dapat dipenuhi hingga musim panas.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-vaccines-trump/trump-to-sign-order-giving-priority-access-for-u-s-covid-19-vaccines-to-u-s-population-idUKKBN28H2LN
https://edition.cnn.com/2020/12/07/politics/operation-warp-speed-vaccine-distribution-executive-order/index.html