TEMPO.CO, Jakarta - Agensi Regulator Obat-obatan Inggris (MHRA) menyarankan warga dengan rekam jejak alergi untuk menghindari vaksin COVID-19 dari Pfizer. Hal itu menyusul laporan dua orang penerima vaksin COVID-19 Pfizer menderita reaksi alergi usai imunisasi.
"Semalam kami mengecek dua laporan reaksi alergi (usai vaksinasi COVID-19). Selama uji klinis, reaksi tersebut tidak muncul," ujar Kepala Eksekutif MHRA, June Raine, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 9 Desember 2020.
June Raine memastikan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam atas laporan tersebut. Penelusuran lebih lanjut akan dilakukan, termasuk mengeluarkan panduan vaksinasi yang baru serta berkoordinasi dengan Pfizer dan rekannya, BioNTech.
Dalam panduan vaksinasi COVID-19 baru yang dikeluarkan MHRA, sudah tertulis warga dengan catatan alergi apa saja yang sebaiknya menghindari vaksin Pfizer dahulu. Beberapa di antaranya adalah alergi terhadap vaksin, obat-obatan, serta makanan.
Direktur Medis NHS Stephen Powis menambahkan bahwa kedua pasien menderita reaksi Anaphylactoid usai menerima vaksin COVID-19 Pfizer. Reaksi Anaphylactoid tersebut, mengacu pada National Library of Medicine, bisa berupa gatal-gatal, ruam, hingga bengkak pada kulit.
"Hal itu umum terjadi pada vaksin baru," ujar Powis yang juga mengkonfirmasi bahwa kedua pasien sudah tertangani dan sekarang mereka dalam masa pemulihan.
William Shakespeare (81) yang berasal dari Conventry menjadi salah satu penerima pertama vaksin COVID-19 di Inggris (Sumber: REUTERS)
Secara terpisah, Pfizer mengapresiasi dan mendukung respon MHRA serta NHS menindaklanjuti reaksi alergi tersebut. Mereka pun mengatakan bahwa uji klinis tahap akhir mereka tidak mengikutkan sukarelawan yang ketahuan memiliki alergi pada tahap tahap sebelumnya.
Professor Obat-obatan Eksperimental dari Imperial College London, Peter Openshaw, menyatakan bahwa dirinya sudah membaca dokumen pengesahan vaksin COVID-19 Pfizer. Dalam catatannya, memang tertulis bahwa ada reaksi alergi pada sejumlah sukarelawan. Namun, kata Openshaw, hanya 0,63 persen dari total sukarelawan yang menderita reaksi alergi dan itu tergolong kecil.
"Fakta bahwa reaksi alergi tersebut bisa langsung diketahui dan regulator langsung bertindak untuk memberikan imbauan adalah bukti sistem pengawasannya berjalan," puji Openshaw.
Inggris diketahui sudah memulai vaksinasi COVID-19 sejak hari Selasa kemarin. Mereka yang sudah divaksin akan menerima dosis kedua sebulan lagi. Adapun suplai vaksin COVID-19 yang sudah diterima Inggris dari Pfizer baru 800 ribu dari total 40 juta lebih.
ISTMAN MP | REUTERS