Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Cek Hasil Uji Vaksin COVID-19 Hingga ke Kesalahan Ejaan

image-gnews
Seorang karyawan bekerja di laboratorium Pfizer tempat mereka melakukan penelitian dan pengembangan vaksin penyakit coronavirus (COVID-19) di Pearl River, New York, Amerika Serikat. Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin COVID-19 yang oleh Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech. Pfizer/HO REUTERS
Seorang karyawan bekerja di laboratorium Pfizer tempat mereka melakukan penelitian dan pengembangan vaksin penyakit coronavirus (COVID-19) di Pearl River, New York, Amerika Serikat. Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin COVID-19 yang oleh Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech. Pfizer/HO REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Didahului badan regulator obat-obatan Inggris dalam pengesahan vaksin COVID-19 tidak membuat Amerika terburu-buru menyusul. Direktur Riset dan Evaluasi Biologi Badan Administrasi Obat-obatan dan Makanan Amerika (FDA) Peter Marks mengatakan, mereka ingin lebih berhati-hati dalam menguji vaksin COVID-19 dibanding Inggris.

Marks menjelaskan, maksud dari pernyataannya adalah dirinya tidak akan percaya begitu saja dengan data uji klinis yang diserahkan pengembang vaksin COVID-19. Data itu, kata ia, akan dikaji ulang dan akan dibedah hingga detil-detil terkotor.

"Kami di Amerika memang berada dalam posisi yang unik dibanding badan regulator di negara-negara lain. Kami tidak hanya mengecek tabel data yang diserahkan pengembang vaksin, tetapi kami juga mengecek hingga ke kesalahaan penulisan," ujar Marks, dikutip dari CNN, Sabtu, 5 Desember 2020.

Marks melanjutkan bahwa ada "harga" yang harus dibayar jika vaksin COVID-19 disahkan secara terburu-buru dan pihaknya tidak mau melakukan hal tersebut. Oleh karenanya, walaupun negara lain sudah lebih dulu mengesahkan vaksin COVID-19, Marks memastikan Amerika akan tetap bertahan dengan mekanisme pengujiannya.

Per berita ini ditulis, sudah ada dua negara yang mengesahkan vaksin COVID-19 untuk bisa digunakan. Mereka adalah Inggris dan Bahrain.

Jarum suntik terlihat di depan logo Biontech dan Pfizer yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 10 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi / File Foto]

Inggris mengesahkan vaksin COVID-19 buatan Pfizer dua hari lalu, bahkan sudah menerima dosis pertama mereka. Dikutip dari CNN, 800 ribu dosis vaksin sudah diterima per hari ini dan akan mulai didistribusikan pekan depan.

Cepatnya Inggris mengesahkan vaksin COVID-19 dari Pfizer menjadi sorotan di berbagai negara. Uni Eropa mengkritik Inggris terlalu terburu-buru dan kemudian mengimbau negara-negara Eropa lainnya untuk tidak mengikuti. Di Amerika, Pakar Epidemi Anthony Fauci menyatakan hal senada namun kemudian meminta maaf dengan menimbang Inggris pasti punya caranya sendiri dalam menguji vaksin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Professor Stephen Evans, dari London School of Tropical Hygience and Sciences, mengatakan bahwa negara-negara tidak bisa saling membandingkan keamanan dari kajian vaksin COVID-19. Sebab, tiap negara memiliki kebijakan dan caranya sendiri.

Inggris, misalnya, bisa lebih cepat karena mereka tidak wajib melibatkan publik dalam pengesahan vaksin COVID-19. Sementara itu, untuk Amerika, FDA berkwajiban menggelar pertemuan publik di mana mereka harus menyampaikan hasil kajiannya. Hal itu bisa memakan waktu 1 hari lebih.

Dalam hal keamanan, menurut Evans, tidak ada yang dilangkahi oleh keduanya. "(Apa yang dilakukan FDA) memberikan transparansi ke publik soal keputusan penting yang diambil. Hal itu bisa memberikan rasa percaya dari publik ataupun dari komunitas medis. Hal itu penting juga," ujar Evans.

Sementara itu, Presiden Amerika Donald Trump mengaku kesal Amerika didahului Inggris. Ia telah memanggil Komisioner FDA, Dr. Stephen Hahn untuk memberikan penjelasan kenapa Amerika tak kunjung mengesahkan vaksin COVID-19 dari Pfizer.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/12/04/europe/uk-us-vaccine-approval-intl/index.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

1 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

3 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

6 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

8 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

8 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

8 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

9 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

12 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.