TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC), akhirnya menetapkan siapa yang akan pertama kali menerima vaksin COVID-19. Lewat voting, dengan perolehan suara 13-1, CDC memutuskan petugas medis dan penghuni panti sebagai kelompok yang akan diprioritaskan lebih dulu.
"Mereka adalah kelompok paling beresiko terdampak COVID-19," ujar Jose Romero, Ketua dari Dewan Penasehat Praktik Imunisasi CDC, dikutip dari CNN, Rabu, 2 Desember 2020.
Keputusan tersebut sedikit berbeda dengan kabar yang beredar selama ini. Sebelumnya, beredar kabar bahwa kelompok yang akan diproritaskan adalah petugas medis dan lansia, bukan petugas medis dan penghuni panti perawatan.
Jose Romero menjelaskan, kedua kelompok tersebut dipilih karena 40 persen angka kematian akibat COVID-19 di Amerika berasal dari mereka. Selain itu, khusus petugas medis, mereka memiliki peran penting untuk menolong warga yang tertular COVID-19.
"Siapapun yang bekerja di institusi kesehatan dan bertugas menangani pasien COVID-19 harus divaksin. Mereka termasuk individu yang mengantar makanan, yang membersihkan ruang gawat darurat, ataupun yang membersihkan kamar pasien," ujar Jose Romero menegaskan.
Perihal penghuni panti perawatan, Jose Romero menggarisbawahi bahwa mereka tidak terbatas pada lansia. Definisi penghuni panti, kata Jose Romero, adalah orang dewasa yang tinggal di sebuah fasilitas perawatan, baik medis ataupun personal, karena tidak mampu hidup secara mandiri.
Gerak cepat CDC untuk mulai menentukan siapa yang akan menerima vaksin merupakan respon dari tindakan Pfizer dan Moderna. Kedua perusahaan farmasi tersebut telah mendaftarkan vaksin COVID-19 garapannya ke Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA). Adapun vaksin buatan keduanya sudah terbukti 94-95 persen efektif.
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2020/12/01/health/cdc-acip-covid-19-vaccine-recommendation-vote/index.html