TEMPO.CO, - Jaksa Agung Jerman (GBA) mengatakan pihaknya telah mengajukan tuduhan spionase terhadap seorang warga Mesir-Jerman yang bekerja di kantor pers pemerintah dan mengumpulkan informasi untuk sebuah badan intelijen Mesir.
GBA mengatakan pria itu, yang diidentifikasi bernama Amin K, diketahui telah bekerja di kantor pers pemerintah sejak 1999. Ia dipekerjakan oleh kedutaan Mesir di Berlin pada 2010. "Paling lambat," katanya dalam pernyataan seperti dikutip dari Middle East Eye, Jumat, 20 November 2020.
Baca Juga:
Meski telah lama berada di kantor pers pemerintah, pemerintah Jerman mengatakan bahwa tersangka tidak memiliki akses ke informasi sensitif.
Kantor pers pemerintah Jerman saat ini dikepalai oleh Steffen Seibert, kepala juru bicara Kanselir Angela Merkel, dan terletak sekitar satu kilometer dari kantor kanselir
Menurut pernyataan jaksa penuntut pada hari Senin, pria tersebut diduga diperintahkan untuk membantu Badan Intelijen Umum (GIS) Mesir dalam menilai bagaimana Mesir digambarkan di media Jerman. "Dia menggunakan posisi ini setidaknya sejak Juli 2010 untuk mendukung karyawan Badan Intelijen Umum Mesir (GIS) dalam memperoleh informasi," kata jaksa dalam sebuah pernyataan.
Pria kelahiran Mesir ini dituduh menggunakan kemampuan bahasanya dan sumber daya yang tersedia di BPA untuk mensurvei dan menyusun laporan di media Jerman, terutama tentang kebijakan dalam dan luar negeri.
Dia juga berpartisipasi dalam upaya yang pada akhirnya gagal untuk merekrut sumber GIS pada 2014 dan 2015 dengan menyediakan kontak bagi staf dinas rahasia.
Sebagai imbalan atas usahanya, Amin K dikatakan telah menerima perlakuan istimewa dari otoritas Mesir untuk dirinya dan keluarganya, termasuk bantuan untuk pensiun ibunya.
Dia juga diundang ke resepsi resmi, seperti perpisahan duta besar Mesir untuk Jerman pada 2019.
Otoritas Jerman telah menyelidiki sejak Juli 2020. Laporan yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer menambahkan bahwa agen dinas rahasia Mesir di Jerman bertugas mengumpulkan informasi tentang anggota kelompok oposisi seperti Ikhwanul Muslimin, serta kelompok minoritas seperti Kristen Koptik.
Dikatakan juga bahwa para agen berusaha merekrut ekspatriat Mesir untuk tujuan intelijen.
MIDDLE EAST EYE
https://www.middleeasteye.net/news/germany-charges-egypt-national-espionage-sisi-government