TEMPO.CO, Jakarta - Aparat berwenang Mesir menghukum mati 15 tahanan politik atau tapol hari Sabtu lalu. Mereka yang dieksekusi telah dijebloskan ke dalam penjara setelah pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka tahun 2014.
We Record, organisasi yang mendata dan mendokumentasikan hukuman mati di Mesir, mengungkapkan data 15 tapol yang dieksekusi pekan lalu.
Juru bicara We Record kepada Middle East Eye mengatakan, eksekusi tersebut melanggar hukum. Para tahanan telah menjadi subjek untuk dihilangkan dan disiksa.
Menurut Ahmed el-Attar dari peneliti HAM di London Inggris, sebagian besar tapol yang dieksekusi berasal dari tahanan super ketat di Scorpion Prison, di mana ratusan tapol ditahan.
Attar mengatakan di masa pemerintahan Presiden Abdel Fattah el-Sisi sudah 79 orang yang dihukum mati, 25 di antaranya digantung tahun 2020.
Pengadilan Mesir telah mengeluarkan putusan hukuman mati sedikitnya untuk 435 tahanan tahun lalu. Di tahun 2018, pengadilan menjatuhkan hukuman mati untuk 717 orang.
Amnesty International melaporkan pemerintahan Sisi merupakan eksekutor terburuk kelima di dunia tahun 2019 bersama Cina, Iran, Arab Saudi, dan Irak.
Sumber:
https://www.middleeasteye.net/news/egypt-political-prisoners-executed-crackdown