Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Sebut Tersangka Teror di Nice Tak Pernah Tunjukkan Sikap Ekstrim

image-gnews
Spesialis forensik memeriksa area terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Serangan itu terjadi hanya beberapa pekan setelah pemenggalan Samuel Paty, seorang guru sejarah di pinggiran kota Paris. REUTERS/Eric Gaillard
Spesialis forensik memeriksa area terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Serangan itu terjadi hanya beberapa pekan setelah pemenggalan Samuel Paty, seorang guru sejarah di pinggiran kota Paris. REUTERS/Eric Gaillard
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga dari tersangka aksi terorisme di Nice, Brahim Aouissaoui, tidak percaya ia benar-benar membunuh orang. Menurut mereka, Brahim Aouissaoui tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ekstrimisme ataupun mengikuti paham radikal.

"Saudaraku adalah pria yang ramah dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ekstrimisme. Dia menghormati semua orang walaupun berbeda-beda dan itu sudah sejak ia kecil," ujar kakak dari Brahim Aouissaoui, Yassin, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 30 Oktober 2020.

Diberitakan sebelumnya, Brahim Aouissaoui melakukan aksinya pada Kamis kemarin di gereja Notre-Dame Basilica, Nice, Prancis. Ia disebut membunuh tiga orang dalam peristiwa tersebut yang salah satunya ia penggal kepalanya. Adapun Brahim Aouissaoui telah ditahan oleh Kepolisian setempat usai dilumpuhkan dengan tembakan pistol.

Menurut Kejaksaan Tindak Pidana Terorisme, Brahim Aouissaoui adalah pria asal Sfax, Tunisia. Ia tiba di Eropa pada 20 September lalu, masuk lewat kota Lampedusa di Italia. Adapun ia tiba di Nice pada Kamis pagi dengan menaiki kereta dan kemudian langsung bergegas menuju Notre-Dame Basilica.

Apa motif dari aksi Brahim Aouissaoui belum diketahui hingga sekarang. Melihat modus operasinya, diduga ia didorong motif yang sama pada insiden pemenggalan guru asal Paris, Samuel Paty. Samuel Paty dibunuh pada pertengahan Oktober lalu karena mengajarkan kebebasan berpendapat dengan karikatur Nabi Muhammad dari majalah satir Charlie Hebdo.

Keluarga Brahim Aouissaoui mengaku tak tahu kenapa ia pergi ke Nice. Kata mereka, tahu tahu saja Brahim Aouissaoui sudah tiba di Eropa ketika menelepon untuk mengabari kondisinya.

"Dia tidak pernah sekalipun bercerita soal rencananya meninggalkan Tunisia. Kami kaget ketika tahu-tahu ia sudah berada di Italia," ujar Yassin. Sebagai catatan, seorang pria berusia 47 tahun juga ditangkap karena diduga terlibat dalam aksi Brahim Aouissaoui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal senada disampaikan oleh tetangga-tetangga Brahim Aouissaoui. Dikutip dari Reuters, mereka mengklaim Brahim Aouissaoui adalah pria yang ramah dan tidak bergabung dalam organisasi apapun sejauh yang mereka tahu.

Akibat aksi Brahim Aouissaoui, sekarang Prancis dalam posisi siaga. Mereka khawatir aksi Brahim Aouissaoui akan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Apalagi, Prancis dalam kondisi tegang dengan komunitas Muslim akibat ucapan Presiden Emmanuel Macron soal krisis dan Islam radikal. Oleh karenanya, tentara diterjunkan di  lokasi sensitif seperti tempat ibadah dan sekolah.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-france-security-nice-tunisia/suspected-nice-attackers-family-say-he-showed-no-signs-of-extremism-idUSKBN27F1OX?il=0


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

19 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

5 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

7 hari lalu

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. social media livestream video obtained by REUTERS
Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

7 hari lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

10 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

10 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

18 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

19 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo