TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wali kota Prancis pada Jumat mengaku telah menerima ancaman pemenggalan kepala selang satu minggu kasus pemenggalan kepala guru sekolah Prancis Samuel Paty.
"Ancaman ini harus ditanggapi dengan serius," Jeremie Breaud, wali kota Bron dekat kota besar Lyon di Prancis, mengatakan kepada BFM TV pada hari Jumat. Dia mengatakan telah menerima tawaran perlindungan polisi.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menyatakan dukungannya untuk Breaud di Twitter.
Breaud mengunggah foto grafiti ke Twitter yang memperlihatkan dinding kota bertuliskan "Jeremy Breaud, kami akan memotong kepalamu".
Sejumlah orang membawa poster bertuliskan "Cinta untuk semua, kebencian tidak untuk siapapun" dalam pawai penghormatan kepada Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris, Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Polisi juga menangkap sejumlah orang, seperti keluarga dekat pelaku dan wali murid yang pernah mengajukan komplain terhadap Samuel Paty. REUTERS/Lucien Libert
Polisi Prancis belum secara resmi mengomentari ancaman ini, tetapi RT melaporkan kepolisian sedang menyelidiki ancaman tersebut.
Pada hari Rabu, seorang perempuan ditahan oleh polisi, setelah mengancam akan "meledakkan semuanya" di stasiun kereta Part-Dieu Lyon.
Samuel Paty, guru bahasa dan sejarah, dibunuh pada 16 Oktober pada siang hari di luar sekolahnya di pinggiran kota Paris oleh seorang anak berusia 18 tahun asal Chechnya. Polisi menembak mati penyerang.
Motif remaja itu membalas tindakan Samuel Paty yang menampilkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya untuk mengajarkan kebebasan berekspresi.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-france-security-mayor/french-mayor-threatened-with-decapitation-just-week-after-paty-murder-idUSKBN27818I?il=0
https://www.rt.com/news/504378-decapitate-mayor-france-graffiti/