TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Iran merespon kekhawatiran sejumlah pihak, terutama Amerika, soal kembalinya mereka ke pasar persenjataan pasca embargo dari PBB berakhir. Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, menyatakan bahwa Iran tidak akan serampangan dalam menjual senjata untuk memastikan hal tersebut tidak disalahgunakan pihak lain.
Hatami tidak menyampaikan secara detil protokol seleksi seperti apa yang akan diterapkan dalam mengendalikan penjualan senjata. Namun, ia menegaskan bahwa senjata Iran hanya akan dijual ke negara yang membutuhkannya untuk urusan pertahanan dan tidak akan menyalahgunakannya.
"Tidak seperti Amerika, kami tidak melakukan apapun demi uang...Amerika (tiap tahunnya) menjual persenjataan bernilai miliaran Dollar AS ke negara-negara Arab yang malah memanaskan perang (di Timur Tengah)," ujar Hatami pada Ahad kemarin, waktu setempat, 18 Oktober 2020.
Pernyataan Hatami dilengkapi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh. Dikutip dari Al Jazeera, Khatibzadeh menambahkan bahwa Iran juga tidak akan serampangan dalam membeli senjata dari luar negeri. Malah, kata ia, Iran kemungkinan akan lebih banyak mengekspor senjata dbanding impor.
"Iran yakin bisa bekerja (memperdagangkan senjata) sesuai kesepakatan internasional. Apa yang ditakutkan mereka (Amerika cs), Iran kembali ke pasar teknologi persenjataan dan ekspor," ujar Khatibzadeh yang kemudian menambahkan bahwa 90 persen pertahanan Iran menggunakan produk lokal.
Sebelumnya, tak lama setelah embargo dicabut, Kementerian Luar Negeri Iran sudah menyatakan bahwa perdagangan senjata non konvensional, senjata pemusnah masal, dan belanja besar-besaran tidak ada dalam doktrin pertahanan mereka. Hal itu untuk memastikan tidak ada kekhawatiran soal kembalinya Iran ke pasar perdagangan senjata pasca embargo. Namun, beberapa negara masih waswas.
Amerika adalah salah satu pihak yang khawatir akan dampak dari berakhirnya embargo senjata Iran. Menurut mereka, hal itu bisa memperkeruh situasi di Timur Tengah, baik Iran menjual ataupun membeli persenjataan baru. Jika Iran membeli persenjataan baru, menurut Pemerintah Amerika, kemungkinan besar tawaran akan datang dari Rusia dan Cina yang merupakan sekutu Iran.
Selain Amerika, pihak yang khawatir adalah Israel. Israel adalah oposisi Iran di Timur Tengah dan posisi mereka kali ini tengah kuat-kuatnya karena didukung normalisasi hubungan. Menteri Pertahanan Iran, Benny Gantz, berjanji akan melakukan upaya apapun untuk mencegah Iran melakukan jual beli senjata.
ISTMAN MP | AL JAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2020/10/19/defence-minister-says-iran-will-export-arms-responsibly