Tempo.co - Wali Kota Copenhagen Frank Jensen mengaku pernah beberapa kali melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan. Ia pun menyatakan meminta maaf kepada para korbannya dan menyatakan mundur dari posisinya yang telah dijabat selama lebih dari satu dekade itu.
"Saya ingin meminta maaf pada wanita yang saya sakiti," kata Jensen dalam konferensi pers, Senin, 19 Oktober 2020.
Dikutip dari Reuters, Jensen mundur pula dari jabatannya sebagai wakil dari partai penguasa di Denmark, Partai Sosial Demokrat.
Pengunduran diri wali kota Copenhagen bermula dari dua wanita yang mengaku kepada media setempat bahwa pernah dilecehkan oleh Jensen dalam acara sosial pada 2012 dan 2017. Mereka mengatakan Jensen menyentuh tubuhnya.
Melalui akun Facebook-nya, Jensen mengaku bahwa dia telah menjadi bagian dari budaya yang "membahayakan" dan "jadul" di dalam partainya.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyambut baik pengunduran diri Jensen dan menyebutnya sebagai keputusan yang tepat.
"Jelas bahwa kami ada masalah di Partai Sosial Demokrat dan perlu ada perubahan sekarang," katanya kepada media setempat, Ritzau, Senin, 19 Oktober 2020.
Frederiksen memuji Jensen atas karier politiknya selama lebih dari 30 tahun. Namun ia mengatakan bahwa kasus yang ini jelas menghalangi Jensen untuk melanjutkan karier politiknya.
Serangkaian kasus pelecehan seksual terbuka beberapa bulan ini setelah sejumlah wanita yang menjadi korban berani bersuara dan membuat gerakan yang diberi nama #MeToo . Para wanita yang bekerja di bidang politik, industri film, dan media itu menceritakan bagaimana pelecehan dilakukan laki-laki yang menjadi rekan kerja maupun atasannya.
Tokoh penting lain, yakni pemimpin Partai Liberal Sosial Denmark juga mundur pada awal bulan ini setelah pelecehan seksual yang dia lakukan terhadap rekan partai perempuan pada 2012 terungkap.
REUTERS | AHMAD FAIZ