Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Armenia Tuding Turki Panas-panasi Situasi di Nagorno-Karabakh

image-gnews
Petugas mengecek roket BM-30 Smerch yang diduga milik pasukan Armenia dalam pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Air Mingachevir di kota Mingachevir, Azerbaijan 5 Oktober 2020. Konflik Azerbaijan dan Armenia saat ini telah memasuki hari ketujuh dan merupakan konflik terbesar sejak 1991, yang menewaskan sekitar 30 ribu orang. REUTERS/Stringer
Petugas mengecek roket BM-30 Smerch yang diduga milik pasukan Armenia dalam pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Air Mingachevir di kota Mingachevir, Azerbaijan 5 Oktober 2020. Konflik Azerbaijan dan Armenia saat ini telah memasuki hari ketujuh dan merupakan konflik terbesar sejak 1991, yang menewaskan sekitar 30 ribu orang. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, menuding Turki mencoba memanas-manasi situasi di Nagorno-Karabakh. Hal tersebut menyusul perdebatan antara Turki dan Armenia soal siapa yang lebih dulu memicu krisis dan siapa yang berhak atas Nagorno-Karabakh. Turki menganggap Armenia yang bertanggung jawab dan meminta mereka segera angkat kaki.

Menurut Pashinyan, pandangan Turki tersebut adalah gambaran bahwa mereka ingin memperluas pengaruhnya di Eurasia, terutama di Kaukasus Selatan yang dilalui jalur pipa gas internasional. Problemnya, kata Pashinyan, ada Nagorno-Karabakh dan etnis Armenia di sana.

"Problemnya, masih ada Armenia di Kaukasus Selatan yang bisa menjadi penghalang dalam kebijakan ekspansi mereka," ujar Pashinyan pada Selasa kemarin, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglo, membantah pernyataan Armenia. Ia berkata, Turki tidak mencoba memanas-manasi situasi di Nagono-Karabakah, malah mendukung ada gencatan senjata di sana.

Meski mendukung gencatan senjata, kata Cavusoglu, hal itu tidak mengubah pandangan Turki soal status Nagorno-Karabakh. Cavusoglu berkata, Turki masing memandang Nagorno-Karabakh sebagai bagian dari Azeribaijan, sekutunya.

"Gencatan senjata adalah langkah yang masuk akal. Namun, komunitas internasional sebaiknya membujuk Armenia untuk menarik diri dari wilayah Azerbaijan (Nagorno-Karabakh). Sayangnya, langkah itu tidak ada," ujar Cavusoglu.

Secara terpisah, Capres Amerika Joe Biden menyayangkan situasi di Nagorno-Karabakh yang tak kunjung membaik. Ia mendesak Presiden Amerika Donald Trump untuk lebih aktif mencegah pertempuran di sana. Apalagi, situasi makin panas dan mulai melibatkan negara-negara lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dibanding mendelegasikan diplomasi ke Moskow (Rusia), administrasi (Donald Trump) sebaik terlibat (upaya gencatan senjata) dalam level tertinggi," ujar Biden.

Secara hukum internasional, Nagorno-Karabakh adalah bagian dari Azerbaijan. Namun, sejak bubarnya Uni Soviet, etnis Armenia menghuni Nagorno-Karabakh, bahkan membentuk pemerintahannya sendiri di sana.

Selama bertahun-tahun, Armenia dan Azerbaijan saling serang perihal siapa yang berhak 'memiliki' Nagorno-Karabakh. Salah satu peristiwa terburuknya terjadi pada periode 1991-1994, setelah Uni Soviet bubar. Dalam pertempuran di periode itu, 30 ribu orang menjadi korban. Dalam konflik saat ini, 500 lebih orang menjadi korban.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan/humanitarian-crisis-feared-as-nagorno-karabakh-ceasefire-buckles-idUSKBN26Y11R?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

7 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

10 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

11 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

15 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

16 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

17 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

17 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.