TEMPO.CO, JAKARTA - Ketegangan antara Cina dan Taiwan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Perkembangan terbaru, kedua negara kembali beradu perihal pengakuan mata-mata yang diklaim berasal dari Taiwan di stasiun televisi Cina.
Dikutip dari Channel News Asia, mata-mata itu diketahui bernama Lee Meng-chu (Morrison Lee). Oleh Pemerintah Cina, ia disebut mengancam keamanan nasional karena diam-diam merekam latihan militer Cina di Shenzhen, dekat perbatasan Hong Kong tahun lalu. Kala itu, situasi di Hong Kong tengah dipanaskan demo anti regulasi ekstradisi dengan Cina.
"Saya menggunakan telepon saya untuk merekam sejumlah video...Saya minta maaf, saya telah berbuat salah," ujar Lee yang rambutnya telah dibotaki dan mengenakan rompi oranye tanda tahanan, Ahad malam, 11 Oktober 2020.
Menurut siaran tersebut, Lee diklaim sejak awal pergi ke Shenzhen dengan niatan untuk memata-matai latihan militer Cina. Latihan itu digelar di stadion setempat Shenzhen. Selama memata-matai, Lee merekam 16 video dan mengambil 48 foto yang kemudian disebarkan ke internet.
Saat itu, Cina memang diyakini akan mengintervensi langsung situasi di Hong Kong. Itulah kenapa latihan militer digelar di Shenzhen. Lee ditangkap tak lama setelah video dan foto latihan militer yang ia ambil beredar di internet.
Pemerintah Cina menuding Pemerintah Taiwan memang sengaja ingin ikut campur urusan Hong Kong dan Cina. Caranya, menurut Pemerintah Cina, dengan menyokong para aktivis pro-demokrasi di Hong Kong.
Menanggapi pernyataan Cina dan pengakuan Lee, Pemerintah Taiwan menyebut pengakuan Lee sebagai hasil manipulasi. Walau begitu, Pemerintah Taiwan menegaskan bahwa mereka memang memiliki tanggung jawab untuk mendukung demokrasi dan hak asasi manusia.
"Ini tidak masuk akal...Ini manipulasi politik sepihak dari kubu seberang (Cina), menjebak salah satu warga kami untuk melakukan mata-mata dengan niatan memperburuk hubungan dengan Taiwan," ujar Dewan Urusan Cina di Taiwan, dikutip dari kantor berita Reuters.
Taiwan meminta Cina untuk berhenti membingkai warganya untuk kepentingan politik. Selain itu, Taiwan juga mengkritik cara Cina menampilkan pengakuan Lee di televisi sebelum pengadilannya karena bertentangan dengan proses hukum.
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS