TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan negaranya ingin melakukan dialog dengan pemerintah Cina dengan asas kesetaraan.
Tsai mengulurkan tangan untuk berdialog dengan Cina di tengah ketegangan militer kedua negara yang meningkat selama beberapa pekan terakhir.
Cina mengeklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya. Sedangkan pemerintah Taiwan menyatakan pulau ini sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh.
Presiden Tsai mengatakan situasi di Selat Taiwan cukup tegang pada peringatan Hari Kemerdekaan.
Situasi ini ditambah dengan sengketa Laut Cina Selatan, konflik perbatasan India-Cina, dan tekanan Beijing terhadap Hong Kong, membuat perdamaian dan stabilitas di kawasan ini menghadapi tantangan.
“Sepanjang otoritas Beijing bersedia menyelesaikan situasi yang antagonis ini dan meningkatkan hubungan lintas selat dengan mempertahankan kewibawaan masing-masing, kami bersedia untuk bekerja bersama memfasilitasi dialog yang bermakna,” kata Tsai.
Belum ada reaksi dari pemerintah Cina soal ajakan dialog ini. Cina menghentikan mekanisme pembicaraan formal pada 2016 setelah Tsai terpilih sebagai Presiden Taiwan untuk periode pertama.
Sumber