TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Penyelenggara Debat Pilpres Amerika akhirnya memutuskan untuk menggelar Debat Capres AS berikutnya secara virtual. Hal tersebut menyusul munculnya beberapa kasus COVID-19 di lingkaran Pemerintah Amerika di mana salah satunya diderita Presiden Donald Trump.
"Ini untuk menjamin keselamatan dan kesehatan segala pihak yang terlibat," ujar Komisi Penyelenggara Debat Pilpres Amerika dalam pernyataan persnya, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 8 Oktober 2020.
Walau Debat Capres AS akan digelar secara virtual, format dari debat itu sendiri tidak akan berubah banyak. Seperti debat presiden 4 tahun yang lalu, debat kedua ini akan tetap memperbolehkan publik untuk mengajukan pertanyaan kepada kedua kontestan walaupun disampaikan secara virtual.
Perihal di mana lokasi Presiden Donald Trump dan Capres Joe Biden selama debat nanti, apakah di lokasi khusus atau tidak, Komisi tidak memberikan penjelasan. Mereka hanya menyatakan bahwa warga (dalam jumlah terbatas) dan moderator Steve Scully akan dikumpulkan di satu tempat khusus.
"Mereka akan dikumpulkan di Florida, di Miami Adrienne Arsht Center for The Porforming Arts," ujar mereka.
Sebelumnya, Joe Biden dan Donald Trump sudah menyatakan bahwa mereka siap berdebat lagi. Namun, Joe Biden menambahkan bahwa ia hanya mau berdebat dengan Donald Trump apabila pakar medis memastikan aman untuk menggelar Debat Capres AS. Adapun debat berikutnya akan digelar pada Kamis, 15 Oktober 2020.
"Saya akan melakukan apapun yang dianjurkan oleh ahli medis," ujar Joe Biden yang sudah dipastikan negatif COVID-19 pada pekan lalu.
Sebagai catatan, Debat Capres AS sebelumnya berlangsung kacau, penuh dengan interupsi dan makian. Dalam satu kesempatan, Joe Biden bahkan sampai menyebut Donald Trump "badut" karena kerap menyela paparannya. Hal itu mendorong Komisi Penyelenggara Debat Pilpres Amerika untuk mengkaji ulang pelaksanaan dan moderasi debat agar kejadian serupa tak terulang.
ISTMAN MP | REUTERS