Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Dunia Minta Investor Ringankan Utang Negara Miskin

Sejumlah anak-anak duduk dalam lingkaran sebagai tanda jaga jarak saat mendengarkan pelajaran menggunakan speaker karena  kurangnya fasilitas internet di desa Dandwal, India, 23 Juli 2020. Para siswa di kawasan ini harus belajar menggunakan pengeras suara dari rekaman, setelah sekolah ditutup karena pandemi Covid-19. REUTERS/Prashant Waydande
Sejumlah anak-anak duduk dalam lingkaran sebagai tanda jaga jarak saat mendengarkan pelajaran menggunakan speaker karena kurangnya fasilitas internet di desa Dandwal, India, 23 Juli 2020. Para siswa di kawasan ini harus belajar menggunakan pengeras suara dari rekaman, setelah sekolah ditutup karena pandemi Covid-19. REUTERS/Prashant Waydande
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Bank Dunia David Malpass, mengatakan pandemi Covid-19 dapat memicu krisis utang di beberapa negara, sehingga investor harus siap memberikan beberapa bentuk keringanan yang juga dapat mencakup pembatalan utang.

“Terbukti bahwa beberapa negara tidak dapat membayar kembali utang yang mereka tanggung. Oleh karena itu, kita juga harus mengurangi tingkat utang. Ini bisa disebut keringanan utang atau pembatalan, ” kata Malpass kepada Harian Bisnis Handelsblatt dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu, 4 Oktober 2020. “Dan penting bahwa jumlah utang dikurangi dengan restrukturisasi atau penataan kembali."

Dia menunjuk langkah serupa dalam krisis keuangan sebelumnya, seperti di Amerika Latin dan apa yang disebut inisiatif negara-negara miskin berutang tinggi untuk negara-negara dengan utang yang tidak berkelanjutan pada tahun 1990-an.

Negara-negara kaya mendukung perpanjangan bulan lalu dari inisiatif penangguhan layanan utang G20, yang disetujui pada  April 2020 lalu untuk membantu negara-negara berkembang selamat dari pandemi Covid-19, yang telah menyebabkan 43 dari 73 negara berpotensi memenuhi syarat menunda pembayaran utang sebesar US$ 5 miliar atau setara Rp 73,5 triliun.

Malpass memperingatkan pada Agustus 2020 lalu pandemi Covid-19 dapat mendorong 100 juta orang ke dalam kemiskinan yang ekstrem. Dalam komentar terbarunya, dia memperbarui seruannya agar bank swasta dan dana investasi juga terlibat memberikan bantuan mengatasi masalah ini.

“Para investor ini tidak melakukan yang cukup banyak dan saya kecewa dengan mereka. Juga, beberapa pemberi pinjaman besar Cina yang tidak cukup terlibat. Oleh karena itu, dampak dari langkah-langkah bantuan kurang dari yang seharusnya, ” kata Kepala Bank Dunia, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Al Jazeera pada Senin, 5 Oktober 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga mengatakan pandemi Covid-19 dapat memicu krisis utang lainnya, karena beberapa negara berkembang telah memasuki spiral pertumbuhan yang lebih lemah dan masalah keuangan.

“Defisit anggaran yang sangat besar dan pembayaran utang membebani negara-negara ini. Apalagi, bank-bank di sana kesulitan karena kredit macet, ” ujar Malpass.

FARID NURHAKIM | AL JAZEERA

Sumber: https://www.aljazeera.com/economy/2020/10/5/world-bank-chief-reiterates-call-to-forgive-poor-countries-debts

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Janet Yellen Sebut Ada 13 Miliarder yang Lebih Kaya dari Kementerian Keuangan Amerika

2 jam lalu

Janet Yellen Sebut Ada 13 Miliarder yang Lebih Kaya dari Kementerian Keuangan Amerika

Janet Yellen mengungkap ada 31 miliarder yang lebih kaya dari Kementerian Keuangan Amerika. Di antara orang itu adalah Elon Musk.


Jika Amerika Serikat Gagal Bayar Utang, Apa Saja Dampaknya Bagi Negara Lain?

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Jika Amerika Serikat Gagal Bayar Utang, Apa Saja Dampaknya Bagi Negara Lain?

Dampak bila Amerika gagal bayar utang yakni pertumbuhan ekonomi AS tenggelam, 7,8 juta pekerjaan lenyap, suku bunga pinjaman melonjak


Terkini: Jokowi Buka Kembali Ekspor Pasir Laut Setelah 20 Tahun Dilarang, MTI Pertanyakan Program Insentif Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan sebelum menaiki pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat 19 Mei 2023. Presiden Jokowi akan menghadiri acara KTT G7 di Hiroshima, Jepang. TEMPO/Subekti.
Terkini: Jokowi Buka Kembali Ekspor Pasir Laut Setelah 20 Tahun Dilarang, MTI Pertanyakan Program Insentif Kendaraan Listrik

Presiden Jokowi menerbitkan PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Aturan itu termasuk ekspor pasir laut.


BUMN Karya Banyak Terjerat Utang, Begini Kata Pengamat

2 hari lalu

Pekerja dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyiapkan besi untuk fondasi saat renovasi Masjid Istiqlal, di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2019. PT Waskita Karya (Persero) Tbk melakukan renovasi Masjid Istiqlal yang memiliki luas tanah sekitar 93.200 meter persegi dan luas bangunan 24.200 meter persegi. ANTARA/Audy Alwi
BUMN Karya Banyak Terjerat Utang, Begini Kata Pengamat

Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang konstruksi atau dikenal BUMN Karya disebut banyak terjerat utang. Sejumlah pengamat buka suara atas hal ini.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

3 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?


Harapan Tercapai Kesepakatan Plafon Utang AS Menguat, Wall Street Ditutup Melonjak

3 hari lalu

Suasana di Bursa Saham Wall Street, New York. REUTERS
Harapan Tercapai Kesepakatan Plafon Utang AS Menguat, Wall Street Ditutup Melonjak

Penguatan perdagangan saham di Wall Street di antaranya karena investor semakin berharap bahwa kesepakatan plafon utang AS bakal tercapai.


AS Terancam Gagal Bayar Utang, Gubernur BI Berfokus Perkuat Stabilkan Kurs Rupiah

4 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbicara dalam pertemuan tahunan bank sentral Indonesia dengan para pemangku kepentingan keuangan di Jakarta, 30 November 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
AS Terancam Gagal Bayar Utang, Gubernur BI Berfokus Perkuat Stabilkan Kurs Rupiah

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo angkat bicara soal negosiasi kenaikan debt ceiling atau plafon utang Amerika Serikat (utang AS).


Erick Thohir Minta BUMN Karya Tak Hanya Dilihat sebagai Perusahaan Akan Bangkrut dan Tambah Utang, tapi ..

5 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/pd/pri.
Erick Thohir Minta BUMN Karya Tak Hanya Dilihat sebagai Perusahaan Akan Bangkrut dan Tambah Utang, tapi ..

Erick Thohir menilai masyarakat seharusnya tak melihat sejumlah BUMN Karya hanya sebagai perusahaan yang memiliki utang menumpuk. Apa maksudnya?


BRIN-APEC Bahas Potensi AI untuk Mitigasi Pandemi Covid-19 dan Tantangannya

5 hari lalu

Ilustrasi Layanan Telemedicine. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BRIN-APEC Bahas Potensi AI untuk Mitigasi Pandemi Covid-19 dan Tantangannya

Beberapa negara termasuk Indonesia disebut telah memakai AI saat pandemi Covid-19 ini.


Jawab Kritik Jusuf Kalla, Ekonom Ini Analogikan Utang Pemerintah dengan Utang Pribadi

5 hari lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jawab Kritik Jusuf Kalla, Ekonom Ini Analogikan Utang Pemerintah dengan Utang Pribadi

Direktur Segara Institut Pieter Abdullah Redjalam menjawab kritik Jusuf Kalla terkait utang pemerintah dengan menganalogikannya sebagai utang pribadi.