Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin dan Macron Minta Armenia - Azerbaijan Stop Bertempur di Nagorno-Karabakh

image-gnews
Seorang tentara Armenia menembakkan artileri saat pertempuran dengan pasukan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh pada 29 September 2020. Defence Ministry of Armenia/Handout via REUTERS
Seorang tentara Armenia menembakkan artileri saat pertempuran dengan pasukan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh pada 29 September 2020. Defence Ministry of Armenia/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan yang tak kunjung usai di Nagorno-Karabakh membuat negara-negara tetangga gerah. Mereka khawatir konflik yang terjadi melebar, menjadi perang yang lebih besar. Rusia dan Prancis menjadi negara kesekian yang mendesak keduanya untuk melakukan gencatan senjata.

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menelpon kedua kubu. Mereka berencana menggelar negosiasi gencatan senjata sesegera mungkin untuk mengendalikan situasi di Nagorno-Karabakh.

"Vladimir Putin dan Emmanuel Macron telah mengontak kedua kubu yang berperang, meminta mereka gencatan senjata seutuhnya, menahan diri, dan meredakan tensi," ujar keterangan pers Kremlin, Pemerintah Pusat Rusia, Kamis, 1 Oktober 2020.

Untuk memastkan kedua kubu mau bernegosiasi, Kremlin menyatakan bahwa baik Rusia maupun Prancis telah menyusun sejumlah parameter damai. Hal itu untuk memastikan negosiasi berjalan lancar dan kedua kubu merasa mendapat perlakuan adil.

Diberitakan sebelumnya, baik Armenia maupun Azerbaijan ogah untuk melakukan gencatan senjata. Mereka mengaku baru mau berhenti apabila kubu lawan dengan sukarela menghentikan serangan. Karena kedua kubu saling tuduh atas pertempuran di Nagorno-Karabakh, gencatan menjadi sulit terjadi.

"Jika Armenia memenuhi permintaan kami (menghentikan serangan), maka pertempuran dan pertempuran darah akan berakhir, damai akan tercipta di Nagorno-Karabakh," ujar Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengaku ogah berbicara soal negosiasi. Menurutnya, hal itu tak pantas dibicarakan di tengah-tengah pertempuran dengan Azerbaijan.

Di Nagorno-Karabakh, yang dikuasai Armenia, warga-warga pria sudah masuk ke kamp rekrutmen untuk bergabung dengan pasukan yang bertempur. Hal itu mengingat hukum militer telah diterapkan. Adapun pemimpin Karabakh, Arayik Harutyunyan, mengatakan Armenia bersiap untuk skenario perang jangka panjang.

Per berita ini ditulis, jumlah korban pertempuran di Nagorno-Karabakh sudah lebih dari 100 jiwa. Armenia mengklaim kehilangan 104 pasukan dan 23 warga sipil. Azerbaijan melaporkan 130 prajuritnya meninggal dan 200 luka-luka.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

News link:
https://www.aljazeera.com/news/2020/10/1/putin-macron-call-for-nagorno-karabakh-ceasefire-as-deaths-mount

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

5 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

7 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

18 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

25 hari lalu

Yerevan, Armenia. Unsplash.com/Alexander Popovkin
Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

28 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

31 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

32 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?


Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

32 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.


Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

36 hari lalu

Seorang pria berdiri di samping layar yang menampilkan hasil awal pemilihan presiden Rusia, di markas besar Komisi Pemilihan Umum Pusat di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Menurut exit polls lembaga survei Public Opinion Foundation (FOM), Putin berhasil meraup 87,8 persen suara, mengalahkan tiga kandidat capres lainnya. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.


Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

36 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia