TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Jumat mengumumkan dirinya positif Covid-19 ketika Guatemala melonggarkan pembatasan perjalanan yang diberlakukan beberapa bulan lalu untuk menahan infeksi.
"Hasil tes virus corona positif," kata Giammattei kepada stasiun radio setempat, dikutip dari Reuters, 18 September 2020. Pemerintah kemudian mengkonfirmasi menteri kebudayaan juga dinyatakan positif.
Presiden Giamattei adalah pemimpin Amerika Latin keempat yang positif vorus corona. Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, dan presiden sementara Bolivia Jeanine Anez dinyatakan positif Covid-19.
Amerika Latin saat ini merupakan kawasan yang paling parah terkena virus corona, salah satu kawasan yang menyumbang 1 juta kasus dari total kasus virus corona global.
Giammattei mengatakan dia mengalami nyeri tubuh dan batuk kering, dan menggunakan Nebulizer untuk menghindari komplikasi paru. Dia juga mengatakan menggunakan dexamethasone, obat kortikosteroid yang terbukti bermanfaat bagi pasien Covid-19 yang sakit kritis di Inggris, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Giammattei telah meminta seluruh kabinet untuk melakukan tes virus corona. Saat ini semua menterinya akan bekerja secara virtual untuk sementara waktu.
Tiga hari lalu, presiden berusia 64 tahun itu menyampaikan pidato Hari Kemerdekaan di Kongres dan difoto berbaur dengan anggota parlemen. Dia kemudian hadir dalam beberapa acara publik dengan para politisi.
Infeksi secara keseluruhan telah menurun di Guatemala, yang telah membuka bandara internasionalnya untuk penerbangan komersial pada Jumat, termasuk membuka perbatasan darat dan lautnya setelah ditutup sejak pertengahan Maret.
Hingga Jumat, 18 September 2020, Guatemala telah mencatat 84.344 infeksi virus corona dan 3.076 kematian.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-guatemala/guatemalan-president-and-minister-have-coronavirus-cabinet-to-test-idUKKBN2692KA