TEMPO.CO, Minsk – Tokoh aktivis Belarus, Maria Kolesnikova, mengajukan pengaduan kriminal terhadap otoritas Belarus dan polisi KGB di negaranya.
Kolesnikova mengalami penculikan pada Selasa pekan ini oleh sekelompok pria bertopeng di salah satu jalan di Ibu Kota Minsk.
Penculikan itu terkait upaya rezim Presiden Alexander Lukashenko untuk mendeportasinya ke Ukraina.
Kolesnikova merupakan salah satu tokoh oposisi yang mendesak Lukashenko, yang telah berkuasa selama 26 tahun, untuk mundur.
“Dia sekarang ditahan di Minsk, dan akan menjalani pemeriksaan pada Kamis waktu setempat,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 10 September 2020.
Selain Kolesnikova, tokoh oposisi lainnya juga mengalami penculikan yaitu Maxim Znak. Dia merupakan anggota Dewan Koordinasi, yang melawan kekuasaan Lukashenko dan menuntutnya untuk mundur. Hingga kini, keberadaan Znak belum diketahui.
Oposisi Belarus menggalang gerakan massa turun ke jalan memprotes hasil pemilu 9 Agustus, yang dimenangkan oleh Lukashenko. Mereka menuding hasil pemilu itu penuh kecurangan.
Uni Eropa, yang mengawasi jalannya pemilu, juga mengatakan pemilu Belarus itu penuh kecurangan dan menolak hasilnya. Pasukan NATO termasuk dari Amerika Serikat telah bersiap di perbatasan Polandia dan Lithuania dengan program latihan rutin.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-belarus-election/belarus-protest-leader-says-she-was-threatened-with-expulsion-alive-or-in-bits-idUSKBN2611AF