TEMPO.CO, Shanghai – Pemerintah Cina bakal mengurangi secara bertahap kepemilikan surat utang pemerintah Amerika Serikat.
Ini dilakukan terkait eskalasi ketegangan antara Beijing dan Washington seperti dilansir media Global Times dan dikutip Reuters.
“Cina bakal mengurangi secara bertahap kepemilikan surat utang AS menjadi hanya US$800 miliar,” kata Xi Junyang, profesor di Shanghai University of Finance and Economics seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 5 September 2020.
Jumlah ini setara dengan Rp11,800 triliun. “Tentunya, Cina bisa menjual semua surat utang AS dalam kasus ekstrim seperti konflik militer,” kata Xi Junyang. Saat ini, Cina masih memegang surat utang Amerika senilai US$1,074 miliar atau setara Rp15,800 triliun.
Saat ini, hubungan Amerika dan Cina terus memburuk. Kedua ekonomi terbesar dunia ini terlibat berbagai konflik mulai dari penanganan Covid-19, perang dagang, peretasan dan pencurian teknologi serta hak paten, Taiwan, Uighur, Tibet, hingga Laut Cina Selatan.
Pemerintah AS juga telah mengenakan sanksi kepada 275 perusahaan asal Cina terkait konflik keamanan data dan dukungan perusahaan Cina kepada militernya.
Sumber: