Menurut Heri, salah seorang korban selamat, kejadiannya kurang lebih 30 kilometer dari Port Klang, Selasa pagi. Sekitar 150 penumpang hendak pulang ke Indonesia dengan kapal kayu. Sebagian besar penumpang berasal dari Medan dan Aceh. Heri kehilangan anaknya yang baru berumur satu tahun dua bulan. "Anak saya satu-satunya itu belum ditemukan," katanya.
Heri menjelaskan, kapal barang yang ditumpangi memang tidak layak untuk menyeberangi laut antara Port Klang, Selangor dan Tanjung Balai, Sumatera Utara. Itu dilakukan karena terpaksa dan ingin segera pulang untuk merayakan Lebaran di kampung halaman.
Sekitar 150 penumpang itu terdiri atas 12 orang meninggal, 11 di antaranya wanita, dan 125 orang selamat termasuk tiga wanita hamil dan tiga balita. Ada 18 orang yang selamat tapi harus mendapat perawatan di Hospital Tengku Ampuan Rahimah.
Pemerintah Malaysia akan menahan mereka yang selamat, karena dianggap pendatang haram. Namun, lobi Guta Besar RI untuk Malaysia Da'i Bachtiar denga polisi Klang, para korban yang selamat diizinkan tinggal di kedutaan sebelum dipulangkan ke tanah air. Dai mengatakan mereka diperbolehkan pulang ke Tanah Air mulai Kamis (2/10).
Antara, Elik S