TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal dengan rute dari Melaka, Malaysia ke Pulau Rupat, Riau, yang membawa 14 Warga Negara Indonesia karam di Selat Malaka, Selasa dini hari, 15 Agustus 2023, dengan 11 orang selamat serta tiga orang lainnya belum diketemukan.
Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru Sigit S Widiyanto dalam keterangannya di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan 14 WNI yang menumpang kapal gelap dari Pantai Klebang, Melaka, hendak kembali ke Indonesia secara ilegal.
Sekitar pukul 05.00 waktu Malaysia, kapal tersebut karam akibat cuaca buruk dan ombak besar. Sebanyak 11 WNI yang sempat terapung di Selat Malaka diselamatkan kapal ferry berbendera Indonesia Indomal Kingdom yang sedang menuju Melaka.
Saat ditemukan, sebanyak 10 korban menggunakan pelampung sedangkan satu orang berpegangan pada tong.
Mereka kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Besar Melaka, dan enam di antaranya sudah dapat keluar dari rumah sakit dan kini berada di Kepolisian Melaka Tengah untuk menjalani pemeriksaan sesuai ketentuan perundang-undangan Malaysia.
KJRI Johor Bahru telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Malaysia untuk mendapatkan akses kekonsuleran. Selain itu, Sigit mengatakan, KJRI juga telah berkoordinasi dengan aparat terkait di Provinsi Riau.
Ia mengatakan masih ada tiga WNI yang belum dapat ditemukan dan diperkirakan hilang di perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Berikut data 11 WNI yang selamat dari kapal karam di Selat Malaka tersebut: Hidayat, 27 tahun, asal Belawan, Zulkifli, 51, Tanjung medan, Zumardi, 25, Tanjung Medan, Zahari, 25, Rupat Tengah, Khairul, 25, Rupat Tengah, Rizal, 33, Jambi, Iwan, 26, Jambi, Maskrun, 52, Jawa Tengah, Adlan, 34, Medan, Delsi, 26, Medan, Mansur Hidayat, 34, Jawa Tengah.
ANTARA