TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Rusia memperbarui pernyataan Rumah Sakit Omsk perihal tidak ditemukannya zat beracun di dalam tubuh Alexei Navalny. Dalam pernyataan terbaru, mereka menyatakan bahwa telah ditemukan zat kimia industrial di tubuh kritikus anti-pemerintah Rusia itu.
"Laboratorium forensik Kepolisian telah menemukan senyawa kimia kelas industrial di rambut dan tangannya," ujar pernyataan pers Kementerian Kesehatan Rusia, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Sayangnya, Kementerian Kesehatan Rusia tidak menjelaskan secara detil senyawa kimia apa yang mereka temukan. Selain itu, mereka tidak menyampaikan keterkaitan antara senyawa kimia tersebut dengan penyebab komanya Alexei Navalny.
Sebelumnya, dokter yang menangani Alexei Navalny, Anatoly Kalinichenko, mengatakan bahwa tidak ada jejak racun di dalam tubuh pasiennya. Hal itu ia pastikan setelah melakukan diagnosis secara menyeluruh. Namun, seperti pernyataan Kementerian Kesehatan hari ini, Anatoly Kalinichenko tidak ingin mengungkap detil hasil pemeriksaan Navalny.
Banyaknya keterangan medis soal Alexei Navalny yang ditutupi membuat keluarganya meradang. Begitu tawaran dari Jerman datang untuk merawat Navalny di sana, mereka langsung menerimanya. Adapun Alexei Navalny belum lama ini tiba di Jerman usai ditahan oleh pihak rumah sakit dan Pemerintah Rusia atas dalih legal dan medis.
Sebagai catatan, Alexei Navalny adalah kritikus Rusia yang mendadak jatuh koma ketika melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow, Kamis, 20 Agustus 2020. Ia ditemukan dalam keadaan tersungkur di kamar mandi pesawat yang ia tumpangi.
Kondisi Alexei Navalny memaksa pesawat yang ia naiki kembali mendarat di Siberia untuk membawanya ke rumah sakit. Adapun di Rumah Sakit Omsk, Siberia, ia dirawat di ruang ICU untuk memastikan kondisinya tetap stabil. Selama perawatan berjalan, berkembang dugaan bahwa ia diracun sebelum lepas landas ke Moskow.
ISTMAN MP | REUTERS