TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump, pada Sabtu waktu setempat, menyatakan bahwa dirinya tengah menimbang untuk mengampuni Edward Snowden. Kata Donald Trump, hal itu mengacu pada masukan sejumlah pihak bahwa Edwarna Snowden tidak diadili dengan baik
"Banyak orang yang menganggap dia diperlakukan secara tidak adil oleh aparat hukum," ujar Donald Trump sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 16 Agustus 2020.
Snowden, saat ini, berdomisili di Rusia. Dirinya melarikan diri dari jeratan hukum atas perkara spionase di Amerika pada tahun 2013 lalu. Adapun Edward Snowden menjadi buron karena aksinya membocorkan dokumen-dokumen sensitif terkait pengawasan masal oleh Agensi Keamanan Nasional atau NSA.
Dalam dokumen yang dibocorkan Edward Snowden ke media, NSA menyadap segala percakapan di internet atas dalih keamanan nasional. Dengan kata lain, NSA menerabas privasi publik untuk mengumpulkan berbagai informasi yang mereka butuhkan terkait ancaman keamanan nasional. Operasi itu dikenal sebagai Project PRISM.
Adapun Edward Snowden berhasil bertahan di Rusia karena mendapat visa asylum dari mereka. Aparat Amerika sudah meminta Edward Snowden untuk pulang dan menghadapi proses hukum, tetapi ia tidak mau sebelum mendapat keadilan atau pengampunan.
"Saya akan mulai mempelajarinya (pengampunan kepada Edward Snowden)," ujar Donald Trump.
ObamaCare is a disaster and Snowden is a spy who should be executed-but if it and he could reveal Obama's records,I might become a major fan
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 30, 2013
Pernyataan terbaru Donald Trump berbeda 180 derajat dengan pernyataannya di tahun 2013. Kala itu, ia menyebut Edward Snowden sebagai mata-mata dan patut dieksekusi. Namun, jika Edward Snowden bisa membuka borok mantan Presiden Barack Obama, Donald Trump menyatakan dirinya akan menjadi pendukung Snowden.
Komunitas Intelijen Amerika khawatir dengan rencana Donald Trump. Mengampuni Donald Trump dianggap berpotensi membuka semua rahasia mereka. Namun, di sisi lain, mereka bisa paham Donald Trump tiba-tiba berbeda suara soal Edward Snowden. Hal itu dikarenakan hubungan Donald Trump dan komunitas intelijen sendiri memburuk.
ISTMAN MP | REUTERS