TEMPO.CO, Jakarta - Uji vaksin virus Corona AstraZeneca terhadap manusia tunjukkan hasil positif. Uji vaksin virus Corona tersebut berhasil membangun kekebalan tubuh sekaligus tidak menunjukkan efek samping berbahaya. Kalaupun ada efek samping, bisa ditangani dengan paracetamol.
Meski vaksin yang diberi nama AZD1222 itu berhasil menunjukkan hasil positif, tim peneliti menyatakan uji coba masih panjang. Pengembang vaksin, Sarah Gilbert, mengaku belum tahu seberapa kuat kekebalan yang dibutuhkan untuk menangkal virus Corona.
"Masih banyak hal yang harus digarap sebelum bisa menyatakan vaksin ini siap mengendalikan pandemi virus Corona," ujar Sarah Gilbert, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 20 Juli 2020.
Sarah Gilbert melanjutkan bahwa vaksin virus Corona AstraZeneca memberikan petunjuk positif kepada subjek yang menerima dua dosis. Adapun jumlah subjek uji vaksin Corona pada manusia ini ada 1077 orang dengan rentang usia 18-55 tahun, tanpa rekam jejak tertular virus Corona. Oxford University, Inggris, ikut terlibat di dalam prosesnya.
Wakil Presiden Eksekutif untuk Penelitian dan Pengembangan Bio Farmasi AstraZeneca, Mene Pangalos, mengapresiasi hasil kerja keras Sarah Gilbert dan timnya. Menurutnya, hasil positif yang ditunjukkan pada Senin kemarin membuat produksi massal vaksin virus Corona semakin dekat.
AstraZeneca sudah meneken perjanjian kerjasama dengan berbagai negara untuk memastikan mereka mendapat cukup dosis vaksin vius Corona. Inggris, misalnya, sudah memesan 100 juta dosis dari AstraZeneca. Target AstraZeneca, vaksin virus Corona sudah siap produksi massal akhir tahun 2020.
Selain AstraZeneca, pengembang yang sudah menjalani uji vaksin corona pada manusia adalah Sinovac Biotech (Cina), Sinophram (Cina), dan Moderna (Amerika).
ISTMAN MP | REUTERS