TEMPO.CO, Jakarta - Australia menyiapkan dana bantuan AUD 2,2 juta atau Rp 22 miliar yang bakal disalurkan kepada lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Uang tersebut untuk mendukung dua organisasi itu dalam menghadapi Covid-19, seperti kegiatan pencegahan berbasis masyarakat, membangun kapasitas lokal dan memastikan ketahanan pangan keluarga terdampak pandemik virus corona.
“Karena pandemik ini berlangsung dengan cepat dan dampak jangka panjangnya masih belum diketahui, kami menempatkan fokus yang kuat pada bantuan melalui organisasi lokal untuk mendukung upaya pemerintah dalam fase respons dan pemulihan,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta dalam keterangan menjelaskan Australia telah mengadaptasi program pembangunan (2019-2020) yang diestimasikan sebesar AUD 298,5 juta untuk wilayah Indonesia. Dari total dana tersebut, sekitar AUD 44,8 juta untuk mendukung respons kesehatan, kemanusiaan dan ekonomi Indonesia terhadap Covid-19.
Anggaran lainnya sebesar AUD 21 juta akan disalurkan dalam bentuk inisiatif-inisiatif baru. Sedangkan melalui program Kemitraan Indonesia Australia untuk Kesiapsiagaan Bencana (SIAP SIAGA), Australia akan memberikan bantuan AUD 1 juta kepada Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU) dan AUD 1,2 juta lainnya ke Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC).
"Kolaborasi ini bertujuan membantu mendukung pemerintah dalam memperkuat ketahanan masyarakat dan rumah tangga dalam menghadapi Covid-19 dan beradaptasi dengan new normal," kata Ketua LPBI NU, M. Ali Yusuf.
Sedangkan Rahmawati Husein, Wakil Ketua MDMC, menjelaskan lembaganya akan fokus pada kampanye pendidikan dan memastikan keamanan pangan kelompok yang paling rentan, yakni korban PHK, mereka yang tidak menerima bantuan sosial pemerintah, rumah tangga yang dikepalai perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas.
Program SIAP SIAGA juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kementerian lain untuk mendukung pekerjaan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia dengan mengoordinasikan respons terhadap krisis ini. SIAP SIAGA adalah kemitraan lima tahun antara Pemerintah Indonesia dan Australia untuk memperkuat manajemen risiko bencana di Indonesia.