TEMPO.CO, Jakarta - Patung Theodore Roosevelt menaiki kuda dengan dikawal seorang pria penduduk asli Amerika dan pria Afrika di halaman depan Museum Sejarah Alam Amerika akan dirobohkan.
Perobohan patung Roosevelt, presiden ke-26 AS diajukan oleh pihak museum kepada pemerintah kota New York City. Permintaan itu disetujui oleh wali kota New York, Bill de Blasio karena patung itu dinilai menunjukkan kelas ras.
"Museum Sejarah Alam Amerika telah mengajukan permohonan untuk merobohkan patung Theodore Roosevelt karena secara eksplisit menggambarkan orang kulit hitam dan masyarakat adat sebagai yang ditaklukkan dan secara ras lebih rendah,"kata pernyataan kantor Wali kota Blasio kepada CNN, 22 Juni 2020.
"Kota mendukung permintaan museum. Ini keputusan tepat dan di waktu yang tepat untuk merobohkan patung problematis ini."
Di situs resmi museum muncul penjelasan bahwa pihak museum dan masyarakat sebenarnya telah lama merasa terganggu dengan patung itu.
Gagasan merobohkan patung itu juga dipicu oleh upaya negara-negara bagian di AS mengatasi tuntutan perobohan monumen-monumen konfederasi karena mendukung perbudakan dan patung-patung kontroversi lainnya.
Kantor wali kota New York City tidak menjadwalkan kapan patung Theodore Roosevelt akan dirobohkan.
Sementara dalam pernyataan pers, pihak museum mengatakan rakyat AS harus mengakui warisan diskriminasi rasial. Rakyat AS juga harus mengetahui ketidaksempurnaan sejarah seecara jujur, hormat, dan membuka dialog.
Pekan lalu, Dewan Penasehat Universitas Monmouth mencopot nama Presiden Woodrow Wilson dari Great Hall kampus tersebut. Wilson, menurut Princeton University Public and International Affairs, merupakan sosok yang menganggap segresi rasial memberikan manfaat. Dia juga menyebut perbudakan orang-orang Hitam sebagai budaya yang bahagia dan dirawat dengan baik.