TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas ekonomi di Malaysia kembali ramai dengan dibukanya pusat perbelanjaan, salon, pangkas rambut, dan terlihat keramaian lalu lintas pada Rabu setelah pelonggaran lockdown.
Di Kuala Lumpur, pelanggan mengantre untuk diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki mal, dan pangkas rambut atau salon kecantikanjuga dibuka kembali untuk para pelanggan setelah harus tutup selama hampir tiga bulan.
"Alhamdulillah pemerintah memutuskan untuk mempermudah pembatasan kontrol gerakan, sehingga kita bisa keluar dan memotong rambut kita dan menjadi tampan lagi," canda Abdul Rahman Mohamed setelah dicukur, dikutip dari Reuters, 11 Juni 2020. "Sebelum kita tampak mengerikan."
Malaysia mengkonfirmasi dua infeksi Covid-19 baru pada hari Rabu, jumlah terendah sejak pembatasan diberlakukan, menjadikan jumlah total kasus 8.338, termasuk 118 kematian.
"Saya senang bekerja lagi karena selama hampir dua bulan, kami tidak mendapatkan pendapatan," kata pemilik salon Wong Lee Ting.
"Pelanggan selalu menelepon menanyakan, 'kapan Anda bisa membuka? Karena sudah lama'," ujarnya.
Pendiri dan direktur pangkas rambut K Concept, Kenji Ng, mengatakan kepada Malay Mail bahwa setelah gelombang pertama pelanggan langsung pergi ke salon setelah berbulan-bulan tanpa perawatan. Kenji memperkirakan outletnya yang berbasis di Publika, Mont Kiara, kemungkinan akan melihat penurunan klien sebesar 40 persen.
"Saat ini, kami sudah penuh dipesan dengan janji untuk dua minggu ke depan. Setelah ini, saya memperkirakan kita akan kehilangan 40 persen dari penghasilan kita. Kami dapat memungkinkan meksimal empat pelanggan sekaligus dan satu penata rambut kami membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk melayani setiap pelanggan."
"Jadi, suatu hari akan ada sekitar delapan pelanggan per stylist ketika sebelumnya 10 hingga 15 pelanggan per stylist sehari," katanya, menambahkan salonnya membutuhkan waktu satu jam lebih per pelanggan demi mengikuti prosedur operasi standar dari pemerintah.
Salah seorang warga, Nik Muhammad Shafik, menikmati kebebasan kembali pasca-lockdown, tetapi ia berharap orang akan mengikuti protokol kesehatan termasuk jarak sosial.
"Kami senang bahwa seluruh keluarga bisa keluar tetapi pada saat yang sama, khawatir karena pelonggaran perintah kontrol gerakan, sehingga banyak orang keluar," katanya.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pada hari Minggu pandemi telah berhasil dikendalikan dan bahwa Malaysia akan memasuki periode pemulihan baru sampai 31 Agustus, diikuti oleh fase normalisasi hingga vaksin siap.
Namun, perbatasan internasional akan tetap ditutup untuk saat ini, demikian pula tempat hiburan seperti klub malam dan taman hiburan. Olahraga kontak dan pertemuan tetap dilarang.
Menteri Pendidikan Malaysia mengatakan pada hari Rabu sekolah akan dibuka kembali secara bertahap mulai 24 Juni, sementara seorang pejabat kesehatan senior mengatakan perbatasan kemungkinan bisa dibuka dengan negara-negara zona hijau Covid-19 seperti Singapura, Brunei dan Thailand, di mana tingkat infeksi dapat dikendalikan.