Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mark Rutte Berharap Tradisi Piet Hitam Belanda Hilang

image-gnews
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri konferensi pers setelah KTT dengan pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, 21 Februari 2020.[REUTERS]
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri konferensi pers setelah KTT dengan pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, 21 Februari 2020.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berharap karakter Black Pete (Zwarte Piet) atau Piet Hitam, seorang tokoh dari perayaan pra-Natal, menghilang dari tradisi Belanda menyusul insiden George Floyd.

Mark Rutte mengatakan karakter Zwarte Piet, asisten Saint Nicholas yang muncul dalam perayaan pra-Natal dan dikritik sebagai penggambaran rasis, telah mengalami "perubahan besar" dalam beberapa tahun terakhir.

Rutte mengatakan pandangannya telah berubah sejak 2013, ketika dia mengatakan "Black Pete hanya hitam dan saya tidak bisa berbuat banyak tentang itu".

Sekarang dia mengharapkan tradisi Zwarte Piet menghilang.

Dikutip dari Reuters, 6 Juni 2020, Rutte berbicara pada hari Kamis dalam debat parlemen tentang protes anti-rasisme di Belanda yang digelar sebagai solidaritas protes di AS setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata di Minneapolis oleh polisi kulit putih.

Karakter asisten Saint Nicholas yang disebut Zwarte Piet atau Piet Hitam terlihat di Scheveningen, Belanda, 6 November 2019.[REUTERS]

Mark Rutte membuat komentar di parlemen pada hari Kamis, ketika demonstran anti-rasisme di seluruh Belanda turun ke jalan sebagai reaksi atas kematian George Floyd. Protes itu diselenggarakan sebagian oleh kelompok yang disebut "Black Pete is Racism."

Dalam tradisi Belanda, St. Nicholas membawa hadiah kepada anak-anak dibantu banyak "Petes", atau pelayan badut yang biasanya digambarkan oleh orang kulit putih dalam cat wajah hitam mengenakan wig keriting dan lipstik merah.

Menurut CNN, karakter Piet Hitam dipopulerkan dalam buku anak-anak abad ke-19 dan hingga kini masih ditampilkan di karnaval jalanan dan televisi Belanda.

Rutte mengatakan bahwa sejak 2013 dia telah bertemu banyak orang, termasuk anak-anak kecil, yang mengatakan mereka merasa sangat didiskriminasi karena Pete berkulit hitam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dan saya pikir, itu hal terakhir yang kita inginkan dalam liburan yang ditujukan untuk anak-anak. Saya kira dalam beberapa tahun tidak akan ada lagi Piet Hitam," kata Rutte.

Seorang pria memegang sebuah slogan ketika dia memprotes kedatangan Saint Nicholas dan asistennya yang disebut "Zwarte Piet" (Black Pete) di Den Haag, Belanda, 16 November 2019. Tanda itu bertuliskan "Blackface is racism". [REUTERS / Piroschka van de Wouw]

Para kritikus mengatakan Piet Hitam terlalu vulgar. Namun, sebagian besar orang kulit putih Belanda berpendapat bahwa Pete adalah figur fantasi magis yang tidak menggambarkan ras apapun.

Linda Nooitmeer, yang memimpin Institut Nasional untuk Studi Perbudakan Belanda dan Warisannya, mengatakan komentar Rutte penting di negara yang mengalami kesulitan dalam mengakui rasisme.

"Besarnya seorang pemimpin di suatu negara menyatakan ini sangat besar," katanya. "Anda dapat memiliki semua undang-undang yang Anda inginkan...tetapi jika orang-orang yang berkuasa, pemimpin negara, tampaknya tidak mendukungnya, dan itulah yang tampak pada tahun 2013 ketika ia mengatakan itu tentang Piet Hitam, lantas perjuangan akan lebih sulit."

Meski begitu Rutte mengatakan pemerintah seharusnya tidak memaksakan larangan terhadap Piet Hitam, dan dia menyatakan simpati kepada mereka yang enggan melepaskan "simbol itu."

Seiring waktu tradisi Piet Hitam sudah berubah. Beberapa perayaan menampilkan Piet Hitam hanya dengan mengoleskan cat di pipi mereka untuk melambangkan jelaga dari cerobong asap yang katanya akan turun untuk memberikan hadiah. Yang lainnya membuat Pete versi mereka dengan berwarna-warni, dan menghilangkan kata "Hitam" di belakang nama Piet.

Protes untuk menghormati George Floyd diadakan di Amsterdam dan Rotterdam minggu ini dan ada lebih banyak protes yang akan digelar pada waktu mendatang. Mark Rutte mengakui pada Rabu bahwa diskriminasi rasial adalah "masalah sistematis" di Belanda.

Belanda adalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang bergulat dengan tradisi "wajah hitam" yang telah berlangsung lama. Kampanye anti-rasisme di negara tetangga Belanda, Belgia, juga menyerukan diakhirinya tradisi "wajah hitam" selama festival dan karnaval.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

3 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

6 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

18 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

19 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

20 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

23 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS
Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

Dana ini akan memberikan NATO sebuah peran yang lebih langsung dalam membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia.


4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

26 hari lalu

Pengunjung melihat koleksi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan


Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

35 hari lalu

(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.


Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

35 hari lalu

Maskapai Belanda KLM dan Universitas Delft mengembangkan pesawat berbentuk V yang dikenal sebagai Flying-V, yang menggabungkan kabin penumpang, tangki bahan bakar, dan ruang kargo pada sayap. Foto: KLM/CNN
Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.


Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

35 hari lalu

Universitas Leiden. wikipedia.org
Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

Universitas Leiden adalah salah satu universitas internasional tertua di Belanda.