TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Yaman menuding kelompok pemberontak Houthi telah menutup-nutupi wabah virus corona yang terjadi di sejumlah area yang dikuasai kelompok itu. Pemerintah Yaman yang didukung oleh Arab Saudi saling bermusuhan dengan kelompok Houthi yang bercokol di negara tersebut.
Pemerintah Yaman yang bermarkas di Kota Aden, menyerukan agar dunia mengucurkan bantuan kepada Yaman karena perang telah menghancurkan sektor kesehatan negara itu, yang saat ini harus menghadapi pandemik virus corona.
Pekerja membuat masker pelindung di sebuah pabrik tekstil di tengah kekhawatiran penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) di Sanaa, Yaman, 17 Maret 2020. REUTERS/Khaled Abdullah
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut virus corona yang mematikan itu menyebar tak terdeteksi di Yaman. Yaman saat ini terbelah menjadi dua wilayah yang dikuasai dua kekuasaan berbeda. Wilayah selatan dikuasai Pemerintah Yaman dan kelompok Houthi bermarkas di wilayah utara.
Konflik antara Pemerintah Yaman dan kelompok Houthi telah membuat Yaman terperosok dalam krisis kemanusiaan terbesar. Sekitar 80 persen populasi Yaman bergantung pada bantuan dan jutaan masyarakat Yaman terancam kelaparan.
Komite virus corona Yaman melaporkan pada Senin, 18 Mei 2020, ada lebih dari dua kasus Covid-19 di Provinsi Shabwa sehingga total ada 130 kasus virus corona yang mewabah di Yaman sejak 10 April 2020. Pasien virus corona yang meninggal tercatat sekitar 20 orang di 9 dari total 12 provinsi di Yaman.
Laporan komite virus corona itu bertolak belakang dengan pernyataan kelompok Houthi, yang menyebut hanya ada 4 kasus virus corona dan satu kasus berakhir dengan kematian yang semuanya terjadi di Ibu Kota Sanaa. Kelompok Houthi menguasai wilayah-wilayah dengan populasi besar.
“Laporan dilapangan mengindikasikan ada banyak kasus virus corona di area-area yang dikuasai kelompok Houthi dan menyembunyikan informasi ini sungguh tidak bisa diterima,” kata Menteri Administrasi Daerah, Abdul Raqib Fath, Minggu, 17 Mei 2020.
Raqib Fath pun mendesak WHO dan komunitas internasional agar menekan kelompok Houthi supaya kelompok radikal itu mendeklarasikan kasus-kasus virus corona dengan sejelasnya. Kelompok Houthi menyangkal tuduhan telah menutup-nutupi tersebut.