Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Enggan Melakukan Renegosiasi Kesepakatan Dagang Dengan Cina

image-gnews
Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam program siaran langsung balai kota virtual Fox News Channel berjudul
Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam program siaran langsung balai kota virtual Fox News Channel berjudul "America Together: Returning to Work" tentang respons terhadap pandemi penyakit virus corona (COVID-19) yang disiarkan dari dalam Lincoln Memorial di Washington, AS 3 Mei 2020.[REUTERS / Joshua Roberts]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump menolak keinginan Cina untuk renegosiasi kesepakatan dagang yang mereka teken Januari lalu. Trump malah mengaku sempat mempertimbangkan untuk membatalkan kesepakatan yang ditujukan untuk mencegah perang dagang Amerika Serikat-Cina yang lebih parah itu.

"Tidak, tidak akan. Tidak sedikitpun karena kami sudah meneken kesepakatan. Saya sudah mendengar wacana tersebut, soal renegosiasi agar lebih menguntungkan mereka," ujar Trump sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 12 Mei 2020.

Diberitakan sebelumnya, Cina berencana untuk mengubah kesepakatan dagang yang diteken pada Januari lalu. Mereka menginginkan renegosiasi agar posisi Cina bisa sedikit lebih beruntung. Hal itu diungkapkan oleh seorang penasehat dagang Pemerintah Cina yang enggan disebutkan namanya.

Untuk saat ini, Cina bertahan dengan kesepakatan yang sudah ada. Mereka menyebutnya sebagai kesepakatan "Fase 1". Salah satu perkembangan terbarunya, Cina mengecualikan 79 produk import Amerika dari perang tarif dagang dengannya. Hal itu diyakini dilakukan Cina untuk menunjukkan komitmen mereka pada kesepakatan yang ada.

Perkembangan lain, importir Cina baru saja memesan 240 ribu ton atau empat kargo kedelai dari Amerika. Hal itu dilakukan tak lama setelah Trump mengeluhkan Cina yang kurang banyak membeli dari Amerika. Padahal, dalam kesepakatan dagang Januari lalu, Cina sepakat membelanjakan US$200 miliar untuk produk Amerika. Sebagai timbal baliknya, Amerika sepakat memangkas tarif impor.

Mantan penasehat dagang untuk Gedung Putih, Clete Willems, mengatakan Cina sesungguhnya sudah mengikuti isi kesepakatan dagang dengan Amerika. Oleh karenanya, tak ada alasan bagi Trump untuk membatalkan kesepakatan itu sepenuhnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dan saya rasa kita tidak berada di posisi bagus untuk membatalkannya. Kesepakatan itu membawa banyak keuntungan," klaim Willems yang terlibat aktif dalam kesepakatan dagang Amerika-Cina.

Peneliti senior dari China Institute of Contemporary International Relations, Chen Fengying, optimistis kesepakatan dua negara akan tetap berjalan. Menurutnya, perseteruan keduanya saat ini hanya di level retoris. Dalam situasi sesungguhnya, kedua negara saling membutuhkan satu sama lain.

"Cina masih ingin membeli komoditas dari Amerika seperti kedelai dan babi. Pertanyaannya sekarang lebih ke apakah Amerika bisa menyediakannya. Tingginya demand adalah hal tersulit dan ini yang bisa memicu renegosiasi," ujarnya soal perang dagang Amerika Serikat-Cina

ISTMAN MP | REUTERS | SOUTH CHINA MORNING POST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

7 jam lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump


Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

1 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia


Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

1 hari lalu

Pelaku lUsaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), membuat lukisan wayang secara tradisional. Dok. Bank BRI
Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

Pinduoduo Inc. adalah perusahaan e-commerce asal Cina disebut bisa mengancam UMKM Indonesia


Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat


Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

1 hari lalu

Donald Trump dan Elon Musk. REUTERS
Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

Trump mengatakan komisi ini yang bakal dipimpin Elon Musk akan mengaudit seluruh pemerintah federal dan menyarankan "reformasi drastic".


Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

2 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di halaman Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 25 Juli 2024. REUTERS/Nathan Howard
Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

Putin mengatakan pada Kamis, 5 September 2024 dia mendukung Kamala Harris dalam persaingan Pemilihan Presiden Amerika


Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia 20 Agustus 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS
Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS


Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, Tiongkok 16 Mei 2024. Sputnik/Sergei Bobylev/
Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

Cina menawari utang baru ke Afrika senilai miliaran dolar untuk berbagai proyek infrastruktur.


Cina Ajak Indonesia Dukung Negara-negara Afrika sebagai Mitra

2 hari lalu

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning. ANTARA
Cina Ajak Indonesia Dukung Negara-negara Afrika sebagai Mitra

Cina siap meningkatkan kerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama mendukung negara-negara Afrika dalam mencapai kesejahteraan


Eks Ajudan Gubernur New York Dituduh Jadi Agen Rahasia Cina

3 hari lalu

Gubernur New York Kathy Hochul berbicara saat kampanye bersama anggota Partai Demokrat New York lainnya, di Yonkers, New York, AS, 6 November 2022. REUTERS/Kevin Lamarque
Eks Ajudan Gubernur New York Dituduh Jadi Agen Rahasia Cina

Seorang perempuan yang merupakan bekas ajudan Gubernur New York dituduh menjadi agen rahasia Cina.