Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Kemunculan Kim Jong Un Belum Menjawab Banyak Pertanyaan

image-gnews
File Foto Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat berbicara dalam sebuah pertemuan Biro Politik Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK) pada 11 April, 2020. Korean Central News Agency (KCNA) menuturkan bahwa para pekerja bergembira melihat kehadiran Kim Jong Un dalam peremsian pabrik puuk tersebut. Aditya Jaya Iswara KCNA/via REUTERS/File Photo
File Foto Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat berbicara dalam sebuah pertemuan Biro Politik Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK) pada 11 April, 2020. Korean Central News Agency (KCNA) menuturkan bahwa para pekerja bergembira melihat kehadiran Kim Jong Un dalam peremsian pabrik puuk tersebut. Aditya Jaya Iswara KCNA/via REUTERS/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan Pemimpin Agung Korea Utara, Kim Jong Un, di Sunchon belum menjawab misteri soal di mana ia berada selama beberapa terakhir. Selain itu, juga belum menjawab pertanyaan kenapa ia menghilang.

Beberapa rumor beredar mulai dari dirinya sakit keras hingga dirinya bersembunyi dari virus Corona. Menurut mantan Diplomat Amerika untuk wilayah Asia Timur, Daniel Russel, akan butuh lama sampai teka-teki hilangnya Kim selama dua pekan terjawab.

"Kemunculannya di Sunchon adalah tanda bahwa informasi dan keberadaan soal dirinya benar-benar dikawal ketat oleh administrasinya. Oleh karenanya, segala informasi dan rumor tentang dirinya harus ditanggapi dengan sikap skeptis," ujar Russel sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu, 2 Mei 2020.

Russel melanjutkan bahwa hilangnya Kim selama dua pekan, di satu sisi, membuat negara-negara tetangga mulai melirik ke calon penerusnya. Hal itu menunjukkan bahwa negara-negara tetangga memang memberikan perhatian khusus ke Korea Utara, bahkan di kala pandemi sekalipun.

Ketika Kim dirumorkan sakit, berbagai media dan pemerhati Korea Utara mulai menduga-duga siapa yang akan menggantikan Kim. Mengingat kepimpinan Korea Utara selalu dikaitkan dengan keluarga Paektu, maka banyak yang menduga Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong Un, yang akan menggantikannya.

"Seperti di negara-negara monarki atau otoritarian, masalah siapa yang berhak memimpin adalah hal  beresiko. Hal itu akan semakin parah ketika dia yang berhak memimpin menghilang," ujar Russel.

Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon-chul, yang berurusan langsung dengan urusan Korea Utara, menduga hilangnya Kim Jong Un berkaitan dengan pandemi Corona. Sebab, beberapa waktu terakhir, Korea Utara mulai menganggap serius ancaman virus Corona.

"Sangat mungkin Kim Jong Un absen sebagai bentuk kewaspadaan terhadap pandemi virus Corona," ujar Yeon-chul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Senior Studi Korea di Center for The National Interest, Harry Kazianis, menyatakan hal senada. Menurutnya, tidak ada penjelasan yang lebih masuk akan selain Kim Jong Un menghilang untuk merespon ancaman virus Corona.

"Sangat mungkin dia mengambil jarak untuk memastikan kesehatannya atau karena ada orang terdekatnya yang terkena virus Corona," ujar Kazianis. Sebagai catatan, Kim menghilang selama dua pekan atau setara durasi masa inkubasi virus Corona.

Mengesampingkan unsur hilangnya Kim selama dua pekan, beberapa pihak juga meneliti kenapa Kim tiba-tiba meresmikan sebuah pabrik pupuk di Sunchon. Sunchon sendiri jauh dari lokasi yang diduga tempat Kim bersembunyi selama ini, Wonsan.

Laporan terbaru dari Center for Nonproliferation Studies, yang dikutip dari Reuters, menduga pabrik pupuk di Sunchon adalah bagian integral dari rezim Kim. Pabrik tersebut bisa menunjukkan perhatian Kim terhadap perekonomian warganya selain untuk menunjukkan bahwa pabrik tersebut berkaitan dengan kebijakan nuklirnya.

Dalam laporan lembaga tersebut, ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa pabrik pupuk di Sunchon memiliki dua fungsi. Selain untuk memproduksi pupuk, juga untuk pengayaan uranium. Korea Utara, selama ini, memang terus maju dengan kebijakan nuklirnya.

Amerika, lewat Presiden Donald Trump, sempat bernegosiasi dengan Kim Jong Un soal mereduksi kebijakan nuklir Korea Utara. Namun, negosiasi itu buntu di tahun 2019. Nuklir, menurut sejumlah pakar, menjadi salah satu hal yang paling dikhawatirkan ketika Kim dikabarkan sakit keras. 

ISTMAN MP | REUTERS | KOREA TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

3 hari lalu

Seorang perwakilan dari kantor kejaksaan menunjukkan bagian dari rudal tak dikenal, yang diyakini pihak berwenang Ukraina dibuat di Korea Utara dan digunakan dalam serangan di Kharkiv awal pekan ini, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kharkiv, Ukraina 6 Januari 2024. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy/File Photo
Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.


Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

3 hari lalu

Stormy Daniels dan Karen McDougal (Reuters)
Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi


Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

3 hari lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.


10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

4 hari lalu

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar. Foto: Canva
10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.


Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

4 hari lalu

Timnas Korea Utara menang 7-0 melawan Timnas Korea Selatan pada laga pembuka Piala Asia Putri U017 di Bali United Training Center, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin, 6 Mei 2024. ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

8 hari lalu

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara


Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

8 hari lalu

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.


Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

8 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan Gedung Pengadilan Kriminal Manhattan pada hari sidangnya setelah dakwaannya oleh dewan juri Manhattan menyusul penyelidikan atas uang suap yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels, di New York City, AS, 4 April 2023. REUTERS /Amanda Perobelli
Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.


Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

9 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146