TEMPO Interaktif, Davenport, Iowa: Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama, mengatakan Senin malam (25/8) waktu setempat, dunia harus meningkatkan tekanan pada Iran atas program nuklirnya untuk mencairkan situasi ketika Israel merasa "kembali menembus tembok" dan akan bertindak.
Amerika Serikat dan negara-negara lain menuduh Iran tengah mengembangkan senjata nuklir dengan memakai program energi nuklir sebagai tameng. Namun Teheran menolak tuduhan tersebut.
"Pekerjaan saya sebagai presiden akan mencoba untuk memastikan, kami mengikat Iran secara diplomatik. Kami harus meyakinkan komunitas dunia, program nuklir Iran merupakan hal yang serius," kata Obama.
"Kami mesti melakukan itu sebelum Israel merasa kembali menembus tembok," ucap Obama, saat ditanya dalam sebuah kampanye di negara bagian Iowa apakah Israel merasa mendapat "lampu hijau" untuk menggelar aksi milter terhadap Iran lantaran tidak ada kemajuan yang dilakukan dunia untuk menekan Teheran.
Kekhawatiran atas potensi serangan militer yang akan diambil Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, telah mengatrol harga minyak bulan silam sehingga mencapai level tertingginya. Israel diyakini memiliki satu-satunya pabrik nuklir di Timur Tengah, namun negara itu tidak pernah menegaskan atau menolak hal itu.
Baca Juga:
BOBBY CHANDRA