Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penembak Paus Yohanes Paulus II Kini Rawat Kucing dan Anjing Liar

image-gnews
Paus Yohanes Paulus II menemui pembunuhnya, Mehmet Ali Agca di penjara Rebibbia, Roma, Italia pada 27 Desember 1983. [MIRROR.CO.UK]
Paus Yohanes Paulus II menemui pembunuhnya, Mehmet Ali Agca di penjara Rebibbia, Roma, Italia pada 27 Desember 1983. [MIRROR.CO.UK]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih ingat Mehmet Ali Agrca, penembak Paus Yohanes Paulus II 31 tahun lalu?

Agca menembakkan 4 peluru dari senjata semi otomatis Browning Hi-Power 9 mm ke tubuh Paus yang saat itu di dalam mobil kepausan menyapa umat Katolik di halaman basilika Santo Petrus, Vatican pada 13 Mei 1981 jam 5.17 sore.

Dua peluru bersarang di usus besar Paus. Dua lagi di jari kiri dan lengan kanannya.

Agca berusaha melarikan diri namun ditangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Dia dijebloskan ke penjara Rebibbia di Roma, Italia.

Selama di dalam penjara, Agca mengaku belajar bahasa Inggris dan membaca buku The Da Vinci Code dan buku-buku karya Tom Clancy.

Paus Yohanes yang selamat dari pembunuhan itu, menemui Agca di penjara pada 27 Desember 1983. Paus memaafkan dirinya.

Penembak Paus Yohanes Paulus II, Mehmet Ali Agca [Mirror.co.uk]

Agca kemudian diekstradisi ke Turki dan menjalani hukuman lainnya selama 10 tahun atas kasus pembunuhan editor surat kabar sayap kiri, Abdi Ipekci di Istanbul 1979 dan perampokan dua bank.

Setelah bebas dari penjara, the Mirror yang menjadikan peristiwa penembakan Paus Yohanes Paulus II sebagai berita halaman depan, menemui Agca di Istanbul baru-baru ini.

Agca yang mengaku sangat menyesal telah menembak Paus dan mengaku Uni Soviet sebagai perancang pembunuhan pemimpin Gereja Katolik Roma itu.

"Dulu mereka yang merancang pembunuhan itu--mereka ingin dia mati," kata Agca.

Dia mengaku telah menghabiskan hari-harinya memikirkan tentang pembunuhan Paus asal Polandia itu.

"Sekarang saya jadi orang baik. Saya berusaha menjalani hidup saya secara patut. Saat saya menembak dia saya 21 tahun. Saya saat itu muda dan saya bodoh," ujarnya.

Agca kini menyibukkan diri dengan merawat kucing dan anjing ditelantarkan di Istanbul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hak-hak hewan sama pentingnya dengan hak asasi manusia. Saya menghabiskan sekitar 200 pound sterling sebulan untuk memberi makan mereka," ujarnya.

Hewan-hewan itu, kata Agca, mengenal baik dirinya. Mereka sangat polos.

"Saya merasa seperti Paus bagi hewan-hewan liar di Istanbul."

Agca juga membocorkan upayanya untuk masuk kembali ke Italia untuk mengenang peristiwa penembakan Paus. Italia melarang dirinya masuk. Namun dia melakukannya dengan cara yang disebutnya perjalanan klandestin di tahun 2014.

Dia memulai perjalanan klandestin dari menyusuri hutan-hutan di Serbia, menyeberang ke perbatasan Hungaria dan masuk ke Italia.

"Saya masuk ke lapangan Santo Petrus pada 27 Desember, ke lokasi tempat saya menembak Paus. Saya mengambil bunga mawar. Itu waktu  saat dia mengunjungi saya di penjara pada 27 Desember 1981 jam 5.20 sore," ujar Agca mengenang pertemuan yang tidak pernah dibayangkannya terjadi.

Sejumlah orang mengenal dirinya namun tidak terjadi masalah. Bahkan polisi Roma pun bersikap baik padanya.

Setahun kemudian dia memutuskan berkunjung ke Rusia. Dia belum pernah ke negara itu.

"Saya pergi ke Moscow. Saya melihat Kremlin seperti al-Qaeda. Saya bertemu orang-orang yang sangat senior, namun mereka berkata:'Ini sekarang Rusia bukan Uni Sovyet. Kami tidak berutang apapun padamu.'

"Andai mereka ingin membunuh saya itu saat yang tepat untuk melakukannya. Namun mereka tidak melakukan. Saya percaya pada Tuhan. Saya menghormati semua agama, Muslim, Kristen dan Yahudi," kata Agca.

Mehmed Ali Agca kini tinggal di apartemen kecil di pinggiran kota yang sepi.Dia hidup dari royalti penjualan bukunya. Dia yang tidak menikah berharap kisah penembakan Paus Yohanes Paulus II dapat difilmkan dalam layar lebar atau sebagai film dokumenter.

"Saya berharap Hollywood akan tertarik," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

2 hari lalu

Bandara Baru Istanbul bakal menjadi salah satu bandara terbesar di dunia. Egypt Independent
Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

Bandara Istanbul menawarkan makanan khas Turki dan dunia, mulai dari jajanan kali lima hingga kebab.


Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

8 hari lalu

Seorang tahanan Palestina memeluk ibunya setelah dibebaskan di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 1 Desember 2023. Layanan Penjara Israel telah membebaskan 30 warga Palestina dari penjara-penjara Israel. REUTERS/Ammar Awad
Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

10 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

15 hari lalu

Harvey Moeis. antaranews.com
Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

Berbagai warna rompi tahanan berbeda memiliki maknanya sendiri-sendiri. Termasuk warna baju tahanan warna oranye yang dipakai tahanan KPK.


Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

21 hari lalu

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum


Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

24 hari lalu

Ekrem Imamoglu dan Recep Tayyip Erdogan.[sozcu.com.tr]
Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu disebut sebagai pesaing kuat Erdogan di masa depan. Siapa dia?


Erdogan Kalah Telak dalam Pemilu Lokal Turki

25 hari lalu

Pendukung Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu merayakan hasil pemilu awal, 1 April 2024. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Kalah Telak dalam Pemilu Lokal Turki

Oposisi Turki bangkit lagi untuk mengalahkan Erdogan dalam pemilu lokal yang penting.


Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

36 hari lalu

Jung Joon Young. Soompi.com
Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

Penyanyi K-Pop Jung Joon Young yang dihukum 5 tahun penjara telah bebas. Apa kasus yang menjeratnya?


Cerita 3 Narapidana Rutan Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Penjara, Polisi Buru Mata Rantai ke Tegal dan Jember

38 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. ANTARA/Galih Pradipta
Cerita 3 Narapidana Rutan Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Penjara, Polisi Buru Mata Rantai ke Tegal dan Jember

Kasus jaringan narkoba yang melibatkan 3 narapidana ini bermula dari penangkapan pengedar narkoba berinisial MS.


Bekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

41 hari lalu

Mantan Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Tbk periode 2011-2016 Milawarma (kedua kiri bawah) bersama Mantan Direktur Pengembangan Usaha PTBA tahun 2013 Anung Dri Prasetya (kiri atas), Mantan Direktur Utama PT Satria Bahana Sarana R Tjahyono Imawan (kanan bawah), Ketua tim akuisisi saham Syaiful Islam (kanan atas), Wakil Ketua tim akuisisi Nurtimah Tobing (kiri bawah) menjalani sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS) di Pengadilan Tipikor PN Palembang Klas 1A khusus, Sumatera Selatan, Senin, 19 Februari 2024. ANTARA/Nova Wahyudi
Bekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

Bekas Direktur Utama PT Bukit Asam dituntut 19 tahun bui di kasus akuisisi saham yang merugikan negara Rp 162 miliar.