Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Polandia Dekat Auschwitz Masih Ingat Kengerian Holocaust

image-gnews
Seorang dokter militer Soviet memeriksa orang-orang yang selamat dari Holocaust setelah dibebaskan dari kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau, Polandia.  Courtesy of Yad Vashem Archives/Handout via REUTERS
Seorang dokter militer Soviet memeriksa orang-orang yang selamat dari Holocaust setelah dibebaskan dari kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau, Polandia. Courtesy of Yad Vashem Archives/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Daniel Szlec masih ingat kengerian teriakan manusia dan gonggongan anjing ketika ia tinggal di dekat kamp kematian Auschwitz, pusat tragedi Holocaust.

Saat itu dia masih kanak-kanak ketika Perang Dunia II berkecamuk di tanah kelahirannya Polandia yang dicaplok Nazi Jerman. Keluarganya tinggal di kota kecil Oswiecim yang juga diduduki Nazi.

Rumahnya hanyak berjarak beberapa kilometer dari kamp Auschwitz.

"Ketika kamu keluar kamu melihat gumpalan asap. Sangat berbau busuk, terutama ketika angin bertiup ke arah ini (kotanya)," kata Szelc di rumah yang sama tempat dia dilepaskan sejak kecil, dikutip dari Reuters, 28 Januari 2020.

"Ketika orkestra bermain dan orang-orang berteriak, anjing-anjing menggonggong, rasanya seperti neraka," kata perempuan Polandia yang kini berusia 89 tahun.

Daniela Szelc, 89 tahun, duduk di meja makan di rumahnya di Oswiecim, sebuah kota di Polandia selatan di pinggiran tempat Nazi membangun kamp kematian Auschwitz, 27 Januari 2020.[REUTERS / Nir Elias]

Serupa dalam film yang menceritakan Holocaust, para Nazi memaksa orkestra tahanan untuk memainkan musik di beberapa kamp kematian mereka ketika kereta yang membawa orang-orang Yahudi dari seluruh Eropa tiba dan para penumpang dikirim ke kematian mereka.

Szelc mengatakan pemandangan dan suara itu masih bergema di benaknya sampai sekarang. "Tragedi yang besar," katanya sambil menggelengkan kepala.

1,1 juta orang lebih, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi, tewas di kamar gas Auschwitz atau karena kelaparan, kedinginan, dan penyakit.

Enam juta orang Yahudi semuanya terbunuh dalam Holocaust Nazi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah korban Holocaust berada di ranjang di barak di kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau saat akan dibebaskan pada 1945 di Polandia. Courtesy of Yad Vashem Archives/Handout via REUTERS

Kota kelahiran Szelc yang tenang dipenuhi dengan suara ribut konvoi mobil dan sirene polisi pada hari Senin ketika para pemimpin dunia berkumpul di situs Auschwitz untuk upacara peringatan 75 tahun pembebasan kamp kematian menjelang akhir Perang Dunia Kedua.

Di seberang jalan dari rumah Szelc, tetangganya Barbara Kaczmarczyk, 55 tahun, mengatakan bahwa setelah kekalahan Jerman, kakek-neneknya kembali ke rumah mereka, di mana dia tinggal hari ini, untuk menemukan kumpulan dokumen Nazi dan peralatan makan porselen SS.

"Setiap rumah tua di sini memiliki beberapa peninggalan," kata Kaczmarczyk. "Ada banyak sejarah di sini."

Seorang perempuan berjalan di jalanan Kota Oswiecim, kota di selatan Polandia yang berlokasi di dekat kamp Auschwitz, 27 Januari 2020.[REUTERS]

Kaczmarczyk diberitahu oleh keluarganya bahwa Joseph Mengele, dokter SS yang menjadikan tahanan Auschwitz sebagai kelinci percobaan eksperimen medis yang kejam, pernah tinggal di rumah bata cokelat mereka. Pernyataannya tidak adapat diverifikasi oleh Reuters.

"Tidak ada yang mau mengulang sejarah ini. Adalah baik bahwa semua orang mengingatnya," kata Kaczmarczyk.

Sejarah Perang Dunia II telah menjadi masalah politik dan diplomatik bagi Polandia yang pemerintah nasionalisnya berusaha menyoroti penderitaan Polandia dalam konflik, dan mengesampingkan keterlibatan apapun oleh orang Polandia yang membantu Nazi selama Holocaust.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

1 hari lalu

Gal Gadot sebagai Rachel Stone dalam film Heart of Stone. Dok. Netflix
39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.


Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Polisi berjaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 30 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina


Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

8 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

12 hari lalu

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. AP
Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

12 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

Komunitas Yahudi di Isfahan merupakan yang tertua. Kota yang diduga diserang Israel pada Jumat lalu dihuni sekitar 1.500 orang Yahudi.


Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

13 hari lalu

Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan Hasan Rowhani. AP/Presidency Office, Ebrahim Seyyedi
Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

Ayah mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dituding merubah nama untuk menghapus identitas Yahudi sebelum pindah agama.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

16 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.