TEMPO.CO, Jakarta - Kediaman resmi Perdana Menteri Boris Johnson di Downing Street akan menggelar pertunjukan cahaya saat detik-detik hitung mundur Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari, sebagai bagian perayaan menandai momen Brexit.
Boris Johnson telah mengusulkan kampanye crowdfunding untuk memungkinkan lonceng Big Ben di kompleks parlemen dibunyikan, meskipun lonceng jarang dibunyikan karena sedang direnovasi sejak 2017.
Dikutip dari Reuters, 19 Januari 2020, warga Inggris telah menyumbangkan 200.000 poundsterling (Rp 3,5 miliar) dari target 500.000 poundsterling (Rp 8,8 miliar), biaya yang dikatakan Johnson dibutuhkan untuk Big Ben. Tetapi pemerintah sekarang mengatakan parlemen tidak percaya mereka akan diizinkan untuk menerima uang itu.
"31 Januari adalah momen penting dalam sejarah kami ketika Inggris meninggalkan Uni Eropa dan memperoleh kembali kemerdekaannya," kantor Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menetapkan rencananya untuk menandai Brexit, momen yang akan dirayakan oleh beberapa orang Inggris dan disesali oleh orang Inggris yang lain.
"Pemerintah bermaksud menggunakan ini sebagai momen untuk menyembuhkan perpecahan, menyatukan kembali masyarakat dan menantikan negara yang ingin kita bangun selama dekade berikutnya."
Bendera Inggris Union Jack berkibar di depan jam Big Ben di London, Inggris 29 Agustus 2019. [REUTERS / Toby Melville]
Pada malam 31 Januari, Johnson akan berpidato, kata kantornya. Sebelumnya pada hari itu ia akan mengadakan pertemuan khusus dengan tim menterinya di Inggris utara.
Pemerintah mengatakan pihaknya berencana untuk menyiarkan pertunjukan cahaya di Downing Street di media sosial, termasuk hitung mundur mulai pukul 23.00, saat Brexit resmi terjadi. Bangunan lain di sekitar distrik pemerintah Whitehall juga akan menyala.
Bendera Inggris "Union Jack" dikibrakan di semua tiang bendera di sekitar Parliament Square, di mana pemimpin Partai Brexit Nigel Farage telah diberi izin untuk mengadakan pesta dengan pidato dan musik.
Koin peringatan Brexit, bertuliskan kata-kata "Perdamaian, kemakmuran, dan persahabatan dengan semua negara", juga akan diedarkan pada hari Inggris meninggalkan Uni Eropa, kata pemerintah.