TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Ukraina masih menyelidiki pesawat Ukraine International Airlines, termasuk dugaan serangan rudal dan teroris, yang menyebabkan 176 penumpang dan kru tewas tak lama usai lepas landas pada Rabu.
Ketua Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, menulis di Facebook bahwa pertemuan berlangsung Kamis dengan pihak berwenang Iran, di mana berbagai penyebab di balik kecelakaan itu "sedang diselidiki,"
Dugaan penyebab jatuhnya pesawat termasuk teori bahwa pesawat itu ditabrak oleh rudal anti-pesawat, tulis Danilov, dikutip dari CNN, 9 Januari 2020.
Masih belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu dan beberapa penjelasan, termasuk kegagalan teknis, belum dikesampingkan.
Kerabat korban kecelakaan pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines menaruh karangan bunga di Bandara Internasional Boryspil di Kiev, Ukraina, 8 Januari 2020. Pilot pesawat Ukraina tidak menyatakan situasi darurat sebelum pesawatnya jatuh. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Dikutip dari CBS News, Oleksiy Danilov mengatakan para penyelidik Ukraina ingin mencari fragmen rudal setelah informasi "muncul di internet" yang menunjukkan puing-puing dari rudal anti-pesawat Rusia ditemukan.
Danilov secara khusus mengutip klaim yang belum dikonfirmasi secara online bahwa pecahan kemungkinan rudal permukaan-ke-rudal Tor buatan Rusia telah ditemukan.
CBS melaporkan bahwa lubang-lubang di beberapa reruntuhan di lokasi kecelakaan telah menarik perbandingan kerusakan yang terjadi pada penerbangan Malaysia Air yang ditembakkan dari langit di atas Ukraina lebih dari lima tahun lalu.
Sementara Otoritas Penerbangan Sipil Iran telah menemukan bahwa penerbangan Ukraine Airlines PS 752 Ukraine International Airlines terbakar sebelum jatuh dan sempat berganti ke bandara setelah menemukan ada masalah, katanya dalam laporan awal pada hari Kamis, mengutip saksi.