Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaleidoskop 2019: 6 Bulan Hong Kong Diguncang Unjuk Rasa

image-gnews
Polisi anti huru hara berjaga saat pendemo anti-pemerintah menggelar aksi pada Malam Natal di Hong Kong, Cina, 24 Desember 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Polisi anti huru hara berjaga saat pendemo anti-pemerintah menggelar aksi pada Malam Natal di Hong Kong, Cina, 24 Desember 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen lalu-lintas Hong Kong pada Jumat, 27 Desember 2019, memasang pagar besi atau kerangkeng pada beberapa jembatan penyeberangan di sejumlah titik di penjuru Hong Kong. Langkah ini dilakukan untuk mencegah adanya benda yang dilemparkan dari jembatan ke jalan raya yang membentang di bawahnya. 

Para pejalan kaki menyebut pemasangan pagar besi itu seperti penjara. Namun bagi pemerintah Hong Kong hal itu demi keamanan menyusul gelombang unjuk rasa di Hong Kong yang belum memperlihatkan tanda-tanda berakhir. 

Dikutip dari scmp.com, pemasangan pagar besi di jembatan penyeberangan itu adalah langkah terbaru yang dilakukan pemerintah Hong Kong setelah enam bulan diguncang gelombang unjuk rasa. Aksi protes di Hong Kong pertama kali meletup pada Juni 2019 yang dipicu oleh rancangan undang-undang ekstradisi. 

Melalui RUU itu, pelaku kejahatan di Hong Kong bakal menghadapi peradilan di Cina. Masyarakat Hong Kong protes terhadap RUU ini karena khawatir tidak bisa mendapatkan keadilan dan proses hukum yang transparan jika kasusnya di sidang di pengadilan di Cina. 

Ada kekhawatiran pula RUU Ekstradisi ini membuka pintu bagi tekanan politik dari pemerintah Cina terhadap pemerintah Hong Kong dan proses peradilan di wilayah bekas koloni Inggris ini. Sedangkan pengacara komersial yang berbasis di Hong Kong menyebut sistem pengadilan di Cina tidak bisa dipercaya untuk memenuhi standar dasar proses hukum yang adil.

RUU ini sudah dicabut, namun gelombang unjuk rasa di belum berhenti. Mereka yang protes menuntut demokrasi yang lebih luas bagi Hong Kong.

Pendemo anti-pemerintah barisan polisi saat terjadi bentrokan pada Malam Natal di Hong Kong, Cina, 24 Desember 2019. Bentrokan antara demonstran dan polisi mewarnai Malam Natal di Hong Kong. REUTERS/Tyrone Siu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Unjuk rasa beberapa kali berlangsung dengan radikalisme. Pada November 2019, demonstran menggunakan jembatan penyeberangan khusus pejalan kaki dalam upaya untuk melumpuhkan Hong Kong. Mereka menutup rute-rute jalan utama yang menghubungkan Kepulauan Hong Kong dengan Kowloon. 

Kampus juga menjadi sasaran demonstran, dimana mereka bersembunyi di sana dari kejaran aparat kepolisian. Beberapa kampus yang menjadi ‘medan pertempuran’ adalah Politeknik Hong Kong dan Universitas Cina di kota Sha Tin. Sebuah jembatan penyeberangan yang menjadi penghubung Kowloon dan wilayah timur New Territories dekat Universitas Cina menjadi medan tempur demonstran radikal dengan aparat kepolisian. 

Unjuk rasa sepanjang 2019 diketahui telah menewaskan satu orang, yakni Alex Chow Tsz-lok, 22 tahun, mahasiswa salah satu universitas di Hong Kong. Sedangkan korban luka-luka dalam aksi protes ini belum ada data resminya, namun satu wartawan Indonesia, Veby Mega, harus kehilangan salah satu penglihatannya akibat tertembak peluru karet polisi saat meliput unjuk rasa.

Unjuk rasa menuntut demokrasi yang lebih luas pada Hong Kong dilakukan tanpa kenal waktu. Pada malam Natal bahkan hari raya Natal, protes tetap dilakukan.

Presiden Cina Xi Jinpin memuji Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor, yang bertahan di tengah gelombang unjuk rasa ini. Aksi protes telah memukul perekonomian Hong Kong, namun belum ada yang bisa menjawab sampai kapan unjuk rasa akan berlangsung. Dikabarkan, para demonstran bahkan akan melakukan aksi protes pada tahun baru. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

1 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

3 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

3 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

3 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

5 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

7 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

7 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

7 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

7 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).